Pembina Gudep Pramuka SMP Islam Babul Mustaqim Akhyaruddin, A.Md.,menasang tanda Penggalang Ramu bagi peserta.(Foto/Ist).
Bireuen - Sebanyak 83 santri SMP Islam Babul Mustaqim resmi dilantik sebagai Pramuka Penggalang Ramu yang digelar di Wisata Alam Teulaga Maneh, Bireuen, Minggu (12/5).
Pelantikan penuh khidmat dilakukan pada alam terbuka Wisata Alam Teulaga Maneh, dipimpin Pembina Gudep 12.05.065, Akhyaruddin, A.Md.,
Pelantikan digelar setelah para peserta menjalani serangkaian latihan, ujian keterampilan, dan pembekalan kepemimpinan.
Dalam suasana yang penuh khidmat, para penggalang mengucapkan janji Pramuka dan menerima tanda kecakapan umum sebagai simbol kelulusan.
“Ini bukan sekadar seremoni. Pelantikan ini adalah awal dari proses pembinaan karakter santri agar tumbuh sebagai pribadi disiplin, tangguh, dan siap memimpin,” ujar Akhyaruddin.
Ketua Yayasan Zawiyah Babul Mustaqim Aceh, Muhammad Yanis, ST., MT., turut hadir dan mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan ini.

Menurutnya, Pramuka menjadi bagian integral dari pendidikan pesantren yang menanamkan nilai kepemimpinan, gotong royong, dan kecintaan pada lingkungan.
“Kepramukaan sangat relevan dengan visi pendidikan kami, dimana santri tidak hanya dibina secara spiritual, tapi juga secara sosial dan mencintai alam agar siap menjadi agen perubahan di masyarakat,” kata M.Yanis.
Pelantikan berlangsung di tengah lanskap asri Teulaga Maneh ini sekaligus memperkuat pendekatan kontekstual dalam pendidikan, jelasnya.
Pramuka tidak lagi dipandang sebagai kegiatan tambahan, tetapi menjadi wahana strategis untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan, kemandirian, dan integritas sejak dini.
Dengan semangat yang tertanam dalam prosesi ini, para penggalang diharapkan mampu menjadi generasi muda yang siap mengabdi, memimpin, dan menebar kebaikan di lingkungan sekitarnya.
Hal ini menjadi bagian penting dari pembinaan karakter santri berbasis kepramukaan, ujarnya.[Zulkifli]