Iklan

terkini

ICMI Aceh Gelar Silaturahmi Kerja Wilayah (Silakwil) 2025, Bahas Peran Cendekiawan dalam Mewujudkan Indonesia Emas

Redaksi
Sabtu, November 22, 2025, 11:10 WIB Last Updated 2025-11-22T04:10:41Z
Ketua MPW ICMI Aceh, Dr. Taqwadudin, SH., SE., MS, sedang memberikan sambutan pada pembukaan Silakwil ICMI Aceh 2025. (Foto/Hamdani)

Aceh Utara — Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Aceh menggelar Silaturahmi Kerja Wilayah (Silakwil) 2025 di Aula Lantai 4 Kantor Bupati Aceh Utara, Sabtu (22/11/2025). Kegiatan yang mengangkat tema “Meneguhkan Peran Cendekiawan Muslim untuk Mewujudkan Indonesia Emas” ini dihadiri sekitar 300 peserta dari unsur pengurus ICMI Aceh dan kabupaten/kota.

Ketua ICMI Orda Aceh Utara, H. Ismed Aji Hasan, S.Sos, dalam laporannya menyebutkan bahwa seluruh pembiayaan kegiatan ditanggung oleh Pemerintah Aceh Utara. Ia juga menegaskan bahwa Silakwil menjadi ruang konsolidasi penting bagi cendekiawan Aceh untuk memperkuat peran strategis dalam pembangunan daerah.

Selanjutnya Ketua MPW ICMI Aceh, Dr. Taqwadudin, SH., SE., MS, dalam sambutannya menegaskan bahwa cendekiawan tidak terbatas pada kalangan akademisi saja, tetapi juga mencakup praktisi, profesional, termasuk pengacara dan pelaku usaha.

Ia turut menyoroti persoalan ekonomi Aceh yang sangat bergantung pada dana Otonomi Khusus (Otsus). Namun, pemanfaatan dana tersebut dinilai belum efektif.

“Dari total sekitar Rp108 triliun dana Otsus yang dialokasikan untuk pengentasan kemiskinan, ternyata hanya 5,7 persen yang benar-benar digunakan. Inilah mengapa tingkat kemiskinan dan pengangguran di Aceh masih stagnan dan belum bergerak ke arah yang lebih baik,” tegas Taqwaddin.

Menurutnya, ICMI harus mengambil peran dalam memberi rekomendasi kebijakan serta menjadi motor perubahan melalui gagasan, riset, dan kerja-kerja konkret di lapangan.

Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, SE., MM yang diwakili Plt. Sekda IJamaluddin, S.Sos., M.Pd menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan ICMI sebagai mitra strategis dalam pembangunan.

“Kami menginginkan ICMI mampu mendukung upaya pengembangan perekonomian Aceh Utara. Kami yakin ICMI dapat berkontribusi nyata dalam membangun Aceh Utara dan mendorong percepatan ekonomi daerah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Aceh Utara membuka ruang seluas-luasnya bagi sinergi antara pemerintah dan para cendekiawan guna memperkuat inovasi dan kebijakan daerah.

Gubernur Aceh H. Muzakir Manaf yang diwakili Kabiro Perekonomian Aceh, Zaini, S.Sos., MM menilai ICMI merupakan forum penting sebagai wadah berhimpunnya para cendekiawan. Aceh, katanya, kini telah memasuki fase pembangunan yang menuntut akselerasi dan perubahan nyata.

“Arah pembangunan Aceh hanya bisa dicapai dengan birokrasi yang adaptif dan regulasi yang sederhana. Perbaikan tata kelola menjadi fondasi utama untuk mendorong sektor pembangunan lainnya,” jelasnya.

Zaini juga menyebut bahwa Aceh memiliki modal sosial yang kuat yang harus dioptimalkan. Menurutnya, digitalisasi UMKM, penguatan ekonomi syariah, serta pemanfaatan potensi pertanian dan perikanan merupakan langkah strategis yang harus terus dikembangkan.

“Kami berharap ICMI dapat menjadi jembatan yang baik antara para cendekiawan dengan pemerintah,” ujarnya.

Kegiatan Silakwil ICMI Aceh 2025 turut mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia (BI), PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), Bank Syariah Indonesia (BSI), serta PEMA Global Energi (PGE).

Dukungan tersebut mencerminkan besarnya harapan berbagai lembaga terhadap peran strategis ICMI dalam mendorong kemajuan Aceh melalui gagasan, kolaborasi, dan kontribusi nyata. [Hamdani]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • ICMI Aceh Gelar Silaturahmi Kerja Wilayah (Silakwil) 2025, Bahas Peran Cendekiawan dalam Mewujudkan Indonesia Emas

Terkini

Topik Populer

Iklan