
Razia Berbusana Islami gabungan Satpol PP-WH Bireuen, Polisi dan POM di Jalan Nasional Medan Banda Aceh, Matang Glumpang Dua. (Foto/Ist)
Laporan: Hamdani
Meski sudah berkali-kali dihimbau dan dilakukan razia busana muslim oleh Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP-WH) Kabupaten Bireuen, Aceh, tapi nyatanya, masih juga banyak yang membangkang tak menggunakan pakaian yang sesuai dengan syariat Islam. Buktinya, masih saja ada yang terjaring razia Satpol PP-WH Kabupaten Bireuen.
Razia Busana Muslim yang digelar Satpol PP-WH, Polisi Militer dan Polisi ba'da Asar di Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, Matang Glumpang Dua, yang merupakan Ibukota Kecamatan Peusangan, yang dijuluki Kota Ampon Chiek Peusamgan berhasil menjaring sebanyak 23 orang perempuan yang memakai pakaian ketat dan tiga orang pria yang menggunakan celana pendek.
Kasatpol PP Dan WH Kabupaten Bireuen Chairullah Abed, SE usai razia mengatakan kepada media ini bahwa operasi ini dilakukan berdasarkan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Syariat Islam Bidang Aqidah, Ibadah dan Syiar Islam, serta Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.
"Jadi kami melaksanakan razia tersebut dalam rangka menegakkan aturan berdasarkan Qanun Aceh Nomor 11 tahun 2002 dan Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014," kata Chaidir Abed demikian biasa pria bertubuh tambun ini kepada media ini.
Adapun razia yang dilakukan Satpol PP-WH Bireuen hari ini di Kota Ampon Chiek Peusangan yang dimulai pukul 16.30 WIB sampai pukul 18.09 WIB menurut Chaidir Abed berlangsung sukses.
"Alhamdulillah berlangsung sukses, ada 23 perempuan yang terjaring razia dan tiga pria. Mereka tak menggunakan pakaian yang sesuai dengan syariat Islam," terang Chaidir Abed.
"Mereka yang terjaring razia, langsung dilakukan pembinaan setelah dikumpulkan di halaman Kantor Kecamatan Peusangan," lanjut Chaidir Abed.
Pun demikian Chaidir Abed menghimbau masyarakat jika bepergian keluar rumah untuk menggunakan pakaian yang pantas untuk orang Islam.
"Jika keluar dari rumah, gunakan lah pakaian yang sesuai dengan syariat Islam, tentu semua orang Islam tahu mana pakaian yang pantas dan tidak pantas mereka gunakan di luar rumah," ujar Chaidir Abed.
Baca: Satpol PP-WH Bireuen Gelar Operasi Pekat, Sejumlah Tempat Mangkal di Kabupaten Bireuen Disasar
"Jangan permalukan diri sendiri dan keluarga, jaga harkat dan martabat sebagai orang Islam, buat remaja pria juga jangan menggunakan celana pendek, perempuan jangan gunakan pakaian ketat yang memperlihatkan lekuk tubuh," lanjutnya.
Seperti yang pernah diberitakan media ini beberapa waktu lalu, bahwa mulai banyak terlihat remaja pria yang nongkrong di kafe-kafe seputaran Kota Bireuen dan kota-kota kecamatan di Kabupaten Bireuen yang kerap menggunakan celana pendek, sedangkan perempuan menggunakan pakaian ketat.
Ternyata tidak hanya itu, di tempat-tempat olahraga di Kabupaten Bireuen seperti Stadion Paya Kareung juga banyak terlihat terutama kaum Hawa yang menggunakan pakaian tak pantas saat joging di Stadion Paya Kareung, Cot Gapu Bireuen.
Hal ini seperti dilaporkan Najib Zakaria yang merupakan salah seorang warga Bireuen kepada media ini.
"Memalukan kita lihat cara berpakaian perempuan saat joging, harusnya ini juga menjadi perhatian Satpol PP-WH Bireuen, walau kita tahu, pergerakan mereka terbatas dalam melakukan operasi, tapi kita berharap ada tindakan nyata, seperti himbauan," ungkap Najib Zakaria.
"Berolahraga silahkan, tapi apa salahnya menggunakan pakaian yang pantas, terutama kaum perempuan," lanjut pria yang berprofesi guru ini.
Tentunya ini menjadi PR besar buat Satpol PP WH bireuen dalam rangka menegakkan syariat Islam di Kota Santri. Tapi walaupun demikian, tentu tanggung jawab tak hanya dibebankan kepada pemerintah, peran orangtua juga penting dalam mengawasi putra putri mereka. Semoga. []