Iklan

terkini

Mendag Zulkifli Hasan Harap Wahdah Islamiyah Garap Supermarket Berbasis Pondok

Redaksi
Minggu, November 27, 2022, 23:14 WIB Last Updated 2022-11-27T16:14:58Z
Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Dr. H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M (Foto/ Ist)

Makassar – Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Dr. H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M., hadir menyampaikan kuliah umum pada Musyawarah Kerja Nasional ke-XV Dewan Pengurus Pusat Wahdah Islamiyah di Asrama Haji Sudiang Kota Makassar Sulawesi Selatan, (27/11/2022).

Mendag didampingi oleh Dr. Drs. H. Ashabul Kahfi, M.Ag, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi VIII (Bidang Keagamaan) dan juga Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto.

Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Dr Zaitun Rasmin  menyambut  baik kedatangan rombongan Mendag ke acara Mukernas Wahdah. Ia menjelaskan, Wahdah Islamiyah juga telah memiliki berbagai usaha baik marketplace dan percetakan. 

Dia menambahkan,  saat ini Wahdah Islamiah telah mengembangkan WI Niaga dan juga WI Printing yang telah mencetak berbagai jenis buku termasuk Al-Qur’an yang naskahnya telah mendapatkan izin dari Kementerian Agama. 

Zulkifli Hasan menyampaikan, Islam hadir mengguncang seluruh alam semesta, temponya singkat 23 tahun menjadi kekuatan global tunggal dunia pada masanya, Persia takluk dan Romawi takluk. Kalau sekarang Amerika dan Tiongkok, ekonominya, ilmuannya, perdagangannya, serta pertahanannya. 

“Sekarang jamannya kebangkitan Asia, Jepang, Arab Saudi, Thailand, Indonesia Timur. Dalam kemajuan asia saat ini kita mau kemana. Wahdah Islamiyah mau kemana. Mau melakukan  apa, jangan berpikir yang kecil-kecil. Saatnya melakukan perubahan sikap secara cepat sesuai tuntunan Qur’an dan hadis,” tuturnya.

Menurutnya, masalah internal yang dihadapi umat Islam saat ini menjadi penghalang untuk melahirkan kekuatan dan perubahan  cepat. Umat Islam sulit menerima keberagaman dan perbedaan sesama orang Islam.

“Kita bicara Islam itu rahmatan lil alamin, matahari tanpa membeda-bedakan menyinari semesta alam, tapi kita sendiri berkelahi satu sama lain, saling mengkafirkan padahal sesama orang Islam. Padahal kita menganggap bahwa kita adalah satu tubuh, jika ada yang sakit maka akan sakit semuanya. Keberagaman itu adalah suatu keniscayaan, keberagaman dalam berbagai pandangan adalah sunnatullah,” tegasnya.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat tersebut mengajak  umat Islam, jangan mau diadu-adu, yang berkelahi kita yang menang orang lain, apalagi kita mayoritas umat Islam, yang berkelahi kita yang menikmati adalah orang lain.

“Kita ada dan kita lahir ini adalah proses kompetisi, proses persaingan maka kita ada. Dalam bahasa gaulnya kompetisi, bahasa bisnisnya bersaing dan bahasa politiknya adalah tarung. Teorinya, siapa yang kuat dia yang menang. Karena pertarungan-pertarungan itu melahirkan peradaban. Peradaban di muka bumi ini dipergilirkan, yang tak siap apapun dia maka akan kalah,” tegasnya.

Zulkifli Hasan mengajak Wahdah Islamiyah  mengembangkan perdagangan dan ekonomi. Menurutnya, di tengah persaingan global hari ini Wahdah Islamiyah bagaimana, yang diajarkan Rasulullah  berdagang. Kalau punya pondok, maka harus menggarap supermarket. 

Zulkifli Hasan menegaskan, kunci bangsa kita ini maju adalah kerjasama. Jangan sibuk bertengkar, utamanya dalam urusan politik. Jangan habiskan waktu dengan hal-hal yang tidak produktif.  

"Harus ada roadmapnya agar kita hidup  produktif," pungkasnya. [Sayed M. Husen]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Mendag Zulkifli Hasan Harap Wahdah Islamiyah Garap Supermarket Berbasis Pondok

Terkini

Topik Populer

Iklan