Ruang belajar di Dayah Al-Furqan yang terlihat hancur. (Foto/Hamdani)
Laporan: Hamdani dari Bireuen
Hujan deras yang mengguyur wilayah Bireuen dan Aceh beberapa waktu lalu meninggalkan luka mendalam bagi Dayah Al-Furqan. Lembaga pendidikan Islam yang selama ini menjadi tempat menimba ilmu ratusan santri itu kini harus berjuang di tengah keterbatasan, setelah banjir besar menerjang dan merusak hampir seluruh fasilitas pendukung proses belajar mengajar.
Terletak di Desa Gampong Raya Tambo, Kemukiman Sp Empat, Kecamatan Peusangan, Dayah Al-Furqan saat ini masih menampung para pengungsi. Ruang-ruang asrama, kelas, hingga musala tak luput dari genangan air bercampur lumpur. Meja dan kursi berserakan, kasur-kasur santri terendam, sementara peralatan elektronik yang selama ini menunjang pembelajaran tak lagi bisa digunakan.
“Harapannya, agar kondisi bisa segera pulih dan proses belajar mengajar kembali berjalan normal, pihak yayasan sangat mengharapkan uluran tangan para donatur dan dermawan,” ujar Ketua Yayasan Dayah Al-Furqan, Tgk. Ismuar Yusuf, S.Ag, kepada media ini, Kamis, 18 Desember 2025.
Data sementara yang dihimpun pihak dayah mencatat kerusakan cukup parah. Pagar sepanjang kurang lebih 47 meter roboh, 18 unit laptop dan 12 unit komputer rusak berat akibat terendam air. Tak kurang dari 213 kasur santri serta 215 lemari pakaian ikut hancur. Mobiler meja dan kursi yang digunakan santri sehari-hari tak lagi layak pakai.
Selain itu, empat unit sound system, lemari kantor, masing-masing empat lemari di lingkungan dayah, lima lemari di MTs, dan empat lemari di SMA, juga mengalami kerusakan. Musala putra dan putri dipenuhi lumpur, begitu pula seluruh ruang asrama serta ruang belajar mengajar (RKB) lantai satu. Sumur dan kamar mandi tertimbun lumpur, menyulitkan kebutuhan dasar para santri.
Padahal, Dayah Al-Furqan saat ini membina ratusan santri, terdiri dari 343 santri tingkat MTs dan 167 santri tingkat SMA. Di bawah pembinaan Yayasan yang diketuai H. Abdullah, M.Pd, dengan pimpinan dayah Tgk. Mahmuddin dan wakil pimpinan Dr. Saifuddin, MA, lembaga ini selama ini dikenal aktif mencetak generasi muda berakhlak dan berilmu.
Kepala SMA Dayah Al-Furqan, Drs. Anwar Ar, M.Pd, dan Kepala MTs Fitriani, S.Pd, bersama Direktur TPQ Ustazah Muthmainnah, kini turut berjibaku memikirkan bagaimana pendidikan para santri tetap berjalan di tengah keterbatasan pascabanjir.
Pihak yayasan membuka pintu selebar-lebarnya bagi relawan dan masyarakat yang ingin membantu, baik tenaga, material, maupun donasi. Bantuan dapat langsung disalurkan ke Dayah Al-Furqan di Desa Gampong Raya Tambo, Kecamatan Peusangan.
Di tengah lumpur yang belum sepenuhnya kering, harapan itu masih menyala. Dayah Al-Furqan menunggu uluran tangan, agar ruang-ruang belajar kembali hidup, dan suara lantunan ayat suci kembali menggema, menguatkan semangat para santri untuk bangkit dari bencana.[]


