Oleh: Hamdani, SE.,MSM*)
"Saya menaruh harapan kepada keduanya, karena selama ini saya melihat, organisasi KNPI ibarat "macan ompong" di Kabupaten Bireuen. Besar tapi tak ditakuti, karena tak ada taring. Maaf."
Keduanya adalah anak muda hebat, saya kenal mereka dengan baik. Pun keduanya saat ini mencalonkan diri sebagai ketuanya anak muda di Bireuen, yakni akan menjadi punggawa di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bireuen.
Yang pertama Mulyadi dia merupakan putra Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen. Saat ini mendedikasikan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pidie Jaya.
Saya kenal Mulyadi karena sama-sama pengurus ikatan alumni Universitas Almuslim (Umuslim).
Mulyadi yang saya kenal, adalah pemuda baik dan santun, tak ada yang saling menyakiti antara kami selama pergaulan, kami juga saling menghargai dalam hubungan yang setara, meski usia saya lebih tua darinya.
Selanjutnya Abdul Halim. Dia merupakan kader terbaik saya, dulu lama menulis di media tempat saya pimpin, yakni Juang News. Sempat hilang kontak, setelah lama tak bergabung di media saya.
Selanjutnya yang saya tahu Halim aktif di berbagai kegiatan, aktif di Karang Taruna Kecamatan Kutablang, aktif di LSM, terakhir yang saya tahu, dia menjadi ketua Panwaslih Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen. Selanjutnya saya tak tahu apa kegiatan Abdul Halim.
Dari segi pendidikan, juga tak perlu diragukan, Abdul Halim adalah alumni S1 Universitas Malikussaleh (Unimal), Aceh Utara.
Kesehariannya yang saya kenal, Abdul Halim adalah pemuda yang santun dan sopan. Dengan saya juga tak ada konflik pribadi apapun, dia juga tetap menghormati saya sebagai "senior".
Selebihnya saya berharap, keduanya harus "bertarung" dengan elegan, tak saling memburukkan, tak saling menjatuhkan. Raihlah kursi Ketua KNPI dengan cara-cara baik, supaya nantinya menjadi panutan anak-anak muda Bireuen.
Tak ada yang kalah nantinya, usahakan tetap bersatu nantinya, siapapun yang terpilih, maka kalian harus tetap membersamai, membangun organisasi KNPI Bireuen yang tangguh dan berkualitas, serta disegani.
Saya menaruh harapan kepada keduanya, karena selama ini saya melihat, organisasi KNPI ibarat "macan ompong" di Kabupaten Bireuen. Besar tapi tak ditakuti, karena tak ada taring. Maaf.
Sebagai orang yang pernah berada dalam wadah KNPI, saya berharap idealnya KNPI sejatinya adalah sekumpulan pemuda hebat, untuk itu jangan sampai dikotori oleh cara-cara yang tidak sehat dalam mencapai tampuk kepemimpinan. Maaf, jangan juga meniru cara-cara sebagian politisi dalam meraih kekuasaan, kita adalah organisasi kepemudaan, bukan parpol. Kader KNPI harus tetap berada di "jalur yang benar".
Demikian. Mohon maaf jika ada yang tak berkenan dengan tulisan ini, ini adalah pendapat pribadi, tak bisa diintervensi, karena saya adalah hamba merdeka.
Salam.
*) Penulis adalah akademisi dan juga jurnalis, mantan pengurus KNPI Bireuen. Saat ini juga sebagai Ketua Aliansi Dosen Akademik dan Kevokasian Seluruh Indonesia (ADAKSI) Aceh
Disclaimer: Semua tulisan pada Rubrik SUDUT PANDANG bukanlah lah produk jurnalistik, juga tidak mewakili pandangan Redaksi Juang News. Untuk itu, setiap tulisan yang dimuat di rubrik SUDUT PANDANG itu menjadi tanggung jawab pribadi si penulis. Karena sesuai nama rubrik, semua konten dari tulisan tersebut, merupakan opini pribadi dari sudut pandang personal penulis. Demikian. []
