Iklan

terkini

[Opini] Umur Menentukan Baik Buruk Manusia

Redaksi
Sabtu, Februari 25, 2023, 23:22 WIB Last Updated 2023-02-25T16:22:14Z
Oleh: Fadhilah Aini*)

Umur adalah jejak kehidupan yang semakin dekat dengan kematian. Umur juga suatu jangkauan usia yang akan ditempuh, dengan suatu kepastian akan berakhir. Hanya saja ketetapan kapan berakhir itu tidak disampaikan secara terang-terangan kepada setiap individu oleh Alllah Swt.  
 
Makna umur ialah seberapa lama dihabiskan dan bermanfaat bagi orang banyak. Umur merupakan jembatan yang mengantarkan kehidupan ke arah yang sempurna, yaitu pintu surga. Namun, dalam setiap perjalanannya pastilah memiliki rintangan, sehingga pepatah mengatakan semakin tinggi pohon mencapai langit, maka semakin kencang pula angin bertiup.
 
Umur merupakan kumpulan angka yang terus bertambah, namun semakin berkurang pula kesempatan hidup seseorang. Umur bertambah menjadikan seseorang lebih bermanfaat dan terus membekali diri untuk kembali ke “rumah abadi”. Umur yang bermanfaat ialah yang digunakan untuk beribadah, berbuat baik, mengelola bumi ini, serta bermohon kepada Allah Swt bisa hidup bahagia di dunia dan akhirat.

Umur adalah periode yang menentukan baik-buruknya manusia. At Tirmidzi meriwayatkan bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Siapa manusia terbaik?” Beliau bersabda, “Manusia yang usianya panjang dan dihabiskan untuk kebaikan.” Ia bertanya lagi, “Siapa manusia terburuk?” Beliau bersabda, “Manusia yang usianya panjang, namun dihabiskan untuk keburukan”.

Menurut Muhammad Ibrahim an-Nuaim dalam bukunya Misteri Panjang Umur: Mendapatkan Pahala Besar dengan Amalan Ringan dan Singkat, mengungkapkan persoalan yang dihadapi manusia saat ini adalah waktu hidupnya sangat terbatas. Tidak seorang pun sanggup menambah tahun, hari, atau bahkan detik sekalipun dalam hidupnya. Oleh karena itu, Imam al-Nawawi mengatakan, yang dimaksud dipanjangkan umurnya adalah berkah umurnya.
 
Allah Swt menciptakan manusia untuk memakmurkan kehidupan di bumi dan memberi manfaat pada setiap ciptakan-Nya. Begitu pula tentang umur itu sendiri dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus bermanfaat. Sehingga dapat dijabarkan "Selama umur itu berlalu seberapa banyak manfaat yang ditebarkan?" 
 
Dalam setiap ciptaan Allah Swt, tidak terlepas dari asas manfaat, termasuk umur. Oleh karena itu, berbahagialah mereka yang sejak awal mempersiapkan bekal untuk menyongsong hari kiamat, dengan cara menabur amal shaleh dan berhati-hati dalam kehidupan sehari-hari. 

Sebagai contoh pemaknaan usia dapat dilihat dari Usamah bin Zaid yang menjadi pemimpin perang pada umur 15 tahun, Muhammad Al Fatih menaklukkan konstantinopel pada umur 21 tahun, dan banyak orang shaleh lainnya. Lalu, umur kita saat ini, seberapa banyak manfaat yang sudah kita tebarkan?
 
Hidup bagaikan tanaman, ia tumbuh dan mencapai puncak yang terbatas. Pohon mangga misalnya akan menghasilkan buah mangga, namun dalam prosesnya apakah ia mampu bertahan dengan hujan yang terlalu deras, panas terik matahari atau angin kencang,  hingga pada waktu yang telah ditentukan buah mangga matang sempurna atau busuk tak berguna.

Hal ini tidak terlepas dari siklus kehidupan, termasuk manusia. Manusia tumbuh, berkembang, lalu meninggal. Namun dalam proses umur yang diberikan seharusnya membawanya pada keridaan Allah Swt.
 
Jadi umur adalah investasi kehidupan untuk memanfaatkan nikmat yang Allah Swt berikan dan menentukan baik buruknya manusia. Dengan umur manusia merasakan nikmat mendapatkan pendidikan, nikmat berbagi pengetahuan, dan nikmat berkarya. Nikmat lainnya adalah kehidupan yang baik, nikmat tetangga dan teman yang baik, nikmat dititipkan pada keluarga yang baik, serta nikmat perjalanan manusia di muka bumi sampai menikmati kebahagian di akhirat kelak. []

*) Penulis adalah Mahasiswi PPKN USK
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • [Opini] Umur Menentukan Baik Buruk Manusia

Terkini

Topik Populer

Iklan