Iklan

terkini

Macet Panjang di Jembatan Darurat Awee Geutah - Teupin Reudep, Pengguna Jalan Terjebak Berjam-jam

Redaksi
Sabtu, Desember 20, 2025, 11:45 WIB Last Updated 2025-12-20T04:46:50Z
Deretan kenderaan roda empat dan roda dua terlihat terjebak antrian panjang untuk menunggu giliran melewati jembatan yang dibuka tutup. (Foto/Hamdani)

Laporan: Hamdani dari Bireuen

Deru mesin bercampur klakson memecah sunyi Sabtu pagi ini. Di atas lintasan sempit jembatan darurat Awee Geutah–Teupin Reudep, ribuan kendaraan nyaris tak bergerak. Harapan untuk segera tiba di tujuan seakan tertahan di antara rangka besi jembatan bailey yang kini menjadi satu-satunya penghubung jalur pesisir utara Aceh.

Kemacetan luar biasa terjadi saat warga mencoba melintasi jembatan darurat tersebut, yang saat ini menjadi akses vital penghubung Medan–Banda Aceh. Arus kendaraan dari dua arah, baik dari Teupin Reudep maupun Awee Geutah, bertemu di satu titik sempit, memanjang hingga belasan kilometer.

“Macet sekali bang, mungkin lebih 10 kilometer macetnya. Sulit saya gambarkan berapa panjangnya macet itu, yang jelas panjang sekali,,” ungkap Murni M. Nasir, warga yang baru saja melintasi jalur tersebut dari arah Banda Aceh, Sabtu, 20 Desember 2025.

Menurut Murni, laju kendaraan nyaris tak bergerak. Pengendara hanya bisa pasrah, menunggu giliran melintas jembatan yang diberlakukan sistem buka-tutup satu arah. Kondisi ini diperparah oleh keterbatasan daya dukung jembatan Bailey Awee Geutah yang hanya mampu menahan beban maksimal 11 ton.

“Kalau tak terlalu butuh untuk bepergian, lebih baik tak usah melewati jembatan itu,” pesannya, mengingatkan pengguna jalan agar mempertimbangkan ulang perjalanan yang tidak mendesak.

Kemacetan tak terelakkan karena jembatan darurat ini kini menjadi satu-satunya jalur alternatif Medan–Banda Aceh di lintasan pesisir utara. Sejak jembatan utama Kutablang di Jalan Nasional Medan–Banda Aceh terputus akibat banjir dan tanah longsor pada akhir November 2025 lalu, seluruh arus kendaraan dialihkan ke jalur darurat tersebut.

Di tengah keterbatasan, pengguna jalan dihadapkan pada pilihan-pilihan yang serba sulit. Menyeberang dengan boat getek di kawasan Kutablang, melintasi jembatan dengan sepeda motor, atau tetap bertahan dalam antrean panjang kendaraan roda empat dan truk kecil. Semua risiko dan konsekuensi ada di tangan masing-masing pengendara.

Kini, satu-satunya harapan pengguna jalan tertuju pada pembangunan jembatan darurat di Kutablang yang tengah dikebut pengerjaannya. Jembatan tersebut diperkirakan rampung pada akhir bulan ini.
Harapan itu sederhana: agar roda kehidupan kembali berputar lancar, dan jalur nadi Medan–Banda Aceh tak lagi tercekik kemacetan. Semoga. []
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Macet Panjang di Jembatan Darurat Awee Geutah - Teupin Reudep, Pengguna Jalan Terjebak Berjam-jam

Terkini

Topik Populer

Iklan