Iklan

terkini

ADAKSI Peduli Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Banjir dan Tanah Longsor di Pedalaman Aceh

Redaksi
Selasa, Desember 02, 2025, 19:01 WIB Last Updated 2025-12-02T15:40:00Z
Saat menyerahkan bantuan ADAKSI Peduli di posko pengungsian Ule Jalan, Kecamatan Peusangan Selatan, Kabupaten Bireuen. (Foto/Ist)

Laporan: Hamdani 


Hujan belum sepenuhnya reda di pedalaman Kabupaten Bireuen. Aroma tanah basah masih menusuk hidung, sementara lumpur yang mengering di dinding-dinding rumah menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah ini. Di tengah suasana yang muram itu, hadir secercah kepedulian dari para akademisi seluruh Indonesia.

Pada Selasa, 2 Desember 2025, Aliansi Dosen Akademik dan Kevokasian Seluruh Indonesia (ADAKSI) tiba di pelosok Bireuen untuk menyalurkan bantuan bagi ribuan warga yang terpaksa mengungsi akibat bencana banjir dan tanah longsor yang mengharu biru seperti tsunami. Bantuan saya serahkan langsung sebagai Ketua DPW ADAKSI Aceh, mewakili DPP ADAKSI.

Hari ini ada enam titik pengungsian yang saya distribusikan bantuan secara proporsional, tergantung jumlah pengungsi yang ada di titik tersebut.

Menghadang Medan Sulit, Mengantar Kepedulian

Untuk mencapai lokasi pengungsian, saya dan rombongan harus melewati jalan berbatu yang sebagian sudah tergerus arus banjir. Mobil Pajero Sport milik teman saya menjadi satu-satunya pilihan untuk menembus kawasan yang berada jauh dari pusat kabupaten. Sesekali rombongan harus berhenti karena lumpur dari bekas longsor menutup badan jalan, memaksa kami bergotong royong membersihkan jalur agar bisa kembali melaju. Dua kali mobil terperangkap lumpur, sehingga harus ditarik.

Bantuan ini belum semuanya tersalurkan. Medan di pedalaman Bireuen sangat sulit, sehingga kami harus melanjutkan distribusi besok.

Bahwa misi utama ADAKSI bukan hanya menyerahkan bantuan, tetapi memastikan bahwa bantuan itu benar-benar sampai ke tangan warga yang membutuhkan. Sehingga saya memilih jalan sulit, kalau ingin mudah, tentunya saya hanya akan menyerahkan bantuan di posko kebupaten. Selesai urusan, tapi saya tak yakin bantuan tersebut akan tepat sasaran, sementara di pedalaman logistik semakin menipis.

Di lokasi pengungsian, warga menyambut kedatangan rombongan ADAKSI dengan kelelahan yang tak mampu mereka sembunyikan, namun juga dengan senyum hangat yang seolah memberikan kekuatan baru. Tenda-tenda darurat berdiri, sebagian terbuat dari terpal bantuan, sebagian lagi dari kain seadanya yang dipasang oleh warga.

Sumbangan Dosen dari Seluruh Indonesia

Bantuan yang dibawa ADAKSI berasal dari donasi para dosen anggota ADAKSI di seluruh nusantara. Mereka menyisihkan sebagian rezeki sebagai wujud solidaritas untuk saudara-saudara yang sedang tertimpa bencana.

"Ini adalah bentuk kepedulian dan keprihatinan dosen-dosen di seluruh Indonesia terhadap korban bencana alam banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” pesan Ketua DPP ADAKSI, Dr. Fatimah, yang disampaikan melalui saya.

Tak hanya Aceh yang menjadi sasaran bantuan. ADAKSI juga menyalurkan donasi serupa ke daerah-daerah terdampak bencana di Sumatera Barat dan Sumatera Utara, wilayah yang beberapa pekan terakhir juga diguncang banjir, longsor, dan gelombang badai.

Lebih dari Sekadar Bantuan

Bagi warga pedalaman Bireuen, kedatangan ADAKSI bukan hanya membawa paket logistik, tetapi juga membawa ketenangan di tengah ketidakpastian. Banyak di antara mereka yang kehilangan rumah, ternak, dan akses ke sumber penghidupan. Bantuan berupa makanan, obat-obatan, perlengkapan bayi, dan kebutuhan dasar lainnya menjadi penyambung hidup mereka untuk beberapa hari ke depan.

Salah seorang warga mengaku terharu karena masih ada pihak yang bersedia menembus medan berat demi memastikan mereka tidak diabaikan. 

“Kami di sini sering terlambat mendapat bantuan karena jauh dari kota. Alhamdulillah ada perwakilan dosen yang datang ke sini,” ujarnya lirih.

Komitmen Tak Berhenti Hari Ini

Pendistribusian akan terus berlanjut hingga semua bantuan tersampaikan. Harapan saya agar lebih banyak pihak tergerak untuk membantu, mengingat ribuan pengungsi masih membutuhkan uluran tangan.

Ini bukan tentang seberapa besar bantuan yang diberikan, tapi seberapa tulus niat kita untuk berbagi.

Di tengah kabut yang turun menjelang sore dan suara gemericik sisa aliran banjir, rombongan ADAKSI melanjutkan perjalanan ke titik pengungsian berikutnya. 

Langkah-langkah kecil saya dan kawan-kawan yang saya ajak mendistribusikan bantuan di medan yang berat itu menjadi simbol bahwa dunia akademik tidak hanya hidup di ruang kelas dan ruang rapat, tetapi juga hadir dalam denyut kemanusiaan saat masyarakat membutuhkan. Itulah komitmen ADAKSI Peduli.[]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • ADAKSI Peduli Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Banjir dan Tanah Longsor di Pedalaman Aceh

Terkini

Topik Populer

Iklan