Langsa - Berbagai manfaat positif dari tandan kelapa sawit kosong (Tankos), jika disebarkan ke tanaman keras seperti Pohon Karet dan Pohon Kelapa Sawit.
Oleh karenanya, banyak perusahaan pengelola perkebunan baik swasta atau pun BUMN salah satunya PTPN, dimana Tandan Buah Segar (TBS) diproses di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) lantas menyebarkan Tankos ke masing-masing kebun perusahaan tepatnya di lokasi kebun dengan jarak aman dari pemukiman masayarakat sekitar.
Menyebarkan tandan kosong kelapa sawit (Tankos) di sekitar batang kelapa sawit memberikan manfaat penting bagi pertumbuhan atau produktivitas tanaman, terutama dengan mengembalikan unsur hara dan memperbaiki kondisi tanah, Ujar Edward selalu Manajer Unit Kebun Baru PTPN IV Regional VI di dampingi Isrina Barara selaku Plh APU pada media ini Selasa (18/11/2025).
"Tankos merupakan sumber pupuk organik yang mengandung unsur hara makro dan mikro, seperti kalium (K), nitrogen (N), fosfor (P), dan magnesium (Mg). Seiring terurainya Tankos, unsur-unsur ini akan tersedia bagi tanaman" ujar Edward selalu Manajer Kebun Baru PTPN IV Regiona VI Pada media ini Senin (17/11/2025).
Material organik pada Tankos berfungsi sebagai mulsa yang dapat menahan kelembapan tanah dengan mengurangi penguapan air. Hal ini sangat menguntungkan di daerah tropis dan dapat mengurangi biaya irigasi.
"Tankos juga meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan membuat tekstur tanah menjadi lebih gembur atau remah. Struktur tanah yang lebih baik akan meningkatkan infiltrasi air, aerasi, dan perkembangan akar" ujarnya lagi.
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Tankos dapat memicu pertumbuhan akar pada kedalaman 30–45 cm dan menghemat penggunaan pupuk kimia.
"Dengan mengembalikan nutrisi ke dalam tanah secara alami 50%, kondisi ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan baik dalam RSPO maupun ISPO yang mengedepankan pengurangan ketergantungan pada pupuk kimia yang berpotensi membahayakan lingkungan sehingga praktik tersebut sejalan dengan standar pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.
Lapisan mulsa dari Tankos yang disebar di permukaan tanah dapat menghambat pertumbuhan gulma, sehingga mengurangi persaingan unsur hara dan air dengan tanaman sawit.
"Untuk mengantisipasi penyebaran lalat atau nyamuk kita sudah melakukan poging di pemukiman warga yang berbatas dengan perkebunan" kata nya.
Lanjut nya, Disisi lain, setelah 30-50 hari Tankos disebar akan tumbuh Cendawan (jamur) yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat, bahkan jika kita beli di pasar Cendawan tersebut per kilo nya mencapai Rp20-25 ribu.
Oleh karena atas dasar ini lah seluruh PTPN menebarkan Tankos di areal perkebunan, dengan harapan bisa meningkatkan hasil produksi dan ada manfaat bagi warga sekitar perkebunan jika cendawan nya sudah muncul di Tankos yang sudah ditebar" tandasnya.
[Roby Sinaga]


