Iklan

terkini

Sah! Menjadi Ketua Umum ADAKSI, Dr. Fatimah: Bantu Saya, Supaya ADAKSI Menjadi Organisasi yang Bermartabat

Redaksi
Sabtu, Mei 03, 2025, 23:15 WIB Last Updated 2025-05-03T16:23:11Z

Ketua Umum DPP ADAKSI Dr. Fatimah. (Foto/Hamdani)

Jakarta - Dr. Fatimah secara resmi ditetapkan menjadi Ketua Umum DPP ADAKSI dalam penutupan Rapat Paripurna Musyawarah Nasional (Munas) ADAKSI I di Jakarta pada Sabtu, (03/05/2025) sekira pukul 22.30 WIB.

Dalam pidato pertamanya paska dipilih menjadi Ketua Umum  DPP ADAKSI Dr. Fatimah berharap dirinya dibantu, supaya ADAKSI menjadi wadah organisasi yang bermartabat.

"Walaupun saya telah dipilih sebagai ketua, tapi bukan berarti saya lebih baik, dibandingkan dengan pengalaman bapak dan ibu. Jadi, tolong dibantu saya, supaya ADAKSI ini menjadi wadah yang bermartabat," kata Fatimah.

Menurut Fatimah, ADAKSI ini awalnya adalah gerakan yang saporadis, lalu menjadi gerakan yang berorganisasi. 

"Sama-sama kita bahu membahu dengan kementerian kita untuk membawa Indonesia menjadi lebih baik. Dengan adanya ADAKSI kita bukan untuk melakukan perlawanan terhadap kementerian, tapi menjadi mitra," ujar Fatimah.

Fatimah juga berkomitmen, supaya dosen Indonesia harus sejahtera. Karena kalau tidak sejahtera, dosen bisa saja khilaf untuk berbuat tidak baik.

"Dosen harus menjadi baik, tapi kalau ada kesulitan ekonomi, bisa saja khilaf. Untuk itu, dosen harus sejahtera. Apalagi dalam waktu dekat akan diberikan tukin," ungkap Fatimah.

Diakhir pidatonya, Fatimah mengatakan bahwa dirinya bersama tim formatur akan menyusun kepengurusan lengkap DPP ADAKSI, selanjutnya akan dilaksanakan Rakernas ADAKSI dan pelantikan pengurus.

"Selanjutnya akan dilakukan rakernas, nantinya akan dilakukan pelantikan pengurus. Nanti Insya Allah setelah cairnya tukin," pungkasnya.

Sekedar informasi, rangkaian Munas I ADAKSI yang dilaksanakan  2-4  Mei 2025 di Jakarta, telah melahirkan beberapa rekomendasi, yang intinya terkait untuk kesejahteraan dosen ASN di jajaran Kemendiktisaintek.

Sekedar mengulang, sebelumnya wadah ADAKSI ini muncul karena kesamaan sikap, kesamaan pandang dan kesamaan nasib dosen yang berada di bawah Kemendiktisaintek yang tidak mendapatkan tunjangan kinerja (tukin).

Sehingga keresahan itu memunculkan rasa kebersamaan dosen-dosen di Indonesia untuk membentuk sebuah wadah yang dinamakan ADAKSI, yang merupakan aliansi dosen ASN yang bernaung di bawah Kemendiktisaintek.

Terakhir gerakan masif dosen-dosen di seluruh Indonesia yang bernaung di bawah ADAKSI ini melakukan unjuk rasa pada Senin, 3 Februari 2025 lalu di Jakarta.

Aksi unjuk rasa tersebut akhirnya berbuah manis, dengan keluarnya Perpres Nomor 19 tahun 2025, kemudian disusul oleh Peraturan Menteri. Terakhir dosen-dosen di bawah Kemendikti harus menunggu juknis yang sedang disusun oleh kementerian.

"Mudah-mudahan juknis ini tak mempersulit kita dosen dan juga tidak lebih galak ketimbang Perpres," harap beberapa dosen pada media ini.

Seakan menjawab keresahan dosen di Indonesia, Mendiktisaintek Prof. Brian Yuliarto, Ph.D dalam pidato pembukaan Munas ADAKSI I Jumat, (02/05/2025) kemarin, mengatakan bahwa pihaknya tak akan menyusahkan dan mempersulit.

"Masalah tukin, mohon bersabar. Kita juga sedang bekerja dengan Kementerian Keuangan, tapi pada prinsipnya, kami tidak ingin menyusahkan, kami tidak ingin menyulitkan," kata Prof. Brian kemarin. [Hamdani]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Sah! Menjadi Ketua Umum ADAKSI, Dr. Fatimah: Bantu Saya, Supaya ADAKSI Menjadi Organisasi yang Bermartabat

Terkini

Topik Populer

Iklan