Bireuen - Zulkifli M Ali, SP.d., MPd, yang merupakan Sekretaris Umum Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PII) Probinsi Aceh memberikan kuliah umum kepada ratusan santri di YPI Darussaadah Cabang Cot Bada, Kabupaten Bireuen, pada Sabtu, (12/06/2022).
Tgk Boihaqqi Muchdijah yang merupakan ketua Ikatan Alumni Dayah Darussaadah (IKALDA) Cabang Cot Bada Bireuen yang menyampaikan informasi tentang kegiatan ini pada JuangNews.com menyampakan ucapan terima kasih kepada pihak dayah dan narasumber kuliah umum.
"Kita mewakili alumni menyampaikan ucapan terima kasih kepada narasumber kuliah umum, juga kepada organisasi PII yang sampai sekarang masih tetap semangat dalam melaksanakan kegiatan pengkaderan untuk menyelamatkan generasi bangsa masa depan," kata pria berkacamata yang biasa dipanggil Tgk. Boy ini.
Tgk. Boy menambahkan, dalam kegiatan kuliah umum tersebut, Zulkifli memberikan motivasi dan menyampaikan harapannya agar para santri harus bisa menjadi benteng pertahanan umat, terutama santri di Dayah Darussaadah.
"Santri harus mampu bersaing dengan kemajuan perkembangan zaman, sebab tantangan yang akan dihadapi kedepan oleh para generasi bangsa terutama generasi baru sangatlah berat," ujar mantan Ketua Umum PII Aceh tersebut.
Sementara itu, Dewan Guru Senior Dayah Darussaadah Tgk. H. Mabsud Awi, menyebutkan bahwa pihaknya sangat bangga atas kehadiran Zulkifli M Ali di Dayah tersebut.
"Kami merasa bangga Kanda Zulkifli berhadir dan memberikan kuliah umum di tengah-tengah para ratusan santri yang menimba ilmu di dayah ini, kami berharap ke depan akan lebih banyak lagi kegiatan kuliah umum yang mampu membuka wawasan dan pikiran para santri," ucapnya.
Sekedar informasi, Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Dayah Darussa’adah Cabang Cot Bada didirikan pada tahun 1975 atas inisiatif masyarakat Cot Bada Kabupaten Bireuen.
Dayah tersebut merupakan cabang dari Dayah Darussa’adah Teupin Raya Pidie pimpinan ulama kharismatik Aceh Tgk. H. Muhammad Ali Irsyad yang lebih dikenal dengan panggilan Abu Teupin Raya.
Saat ini terdapat lebih dari 400 orang santri dari tingkat tsanawiyah maupun aliyah yang menimba ilmu di dayah tersebut. [Hamdani]
