Kepala PK2M PNL Zulkarnaini, SE., M.Si., Ak. CA., CIFRS (empat dari kiri) dan Wakil Direktur III PNL, Syukri, ST., MT, (tiga dari kiri) bersama narasumber. (Foto/Hamdani)
Laporan: Hamdani dari Lhokseumawe
Gedung Auditorium Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Kamis, 18 Desember 2025, pagi ini terasa berbeda. Ribuan mahasiswa memadati ruangan dengan satu semangat yang sama: menjemput masa depan lewat jalur kewirausahaan. Kegiatan Penjaringan Minat dan Bakat Kewirausahaan Mahasiswa bertema “Take Your Passion” bukan sekadar acara seremonial, melainkan ruang harapan, tapi tempat ide, mimpi, dan keberanian bertemu.
Sebanyak 1.640 mahasiswa mengikuti kegiatan yang merupakan hasil kolaborasi PNL dan Bank BCA Syariah Kota Lhokseumawe. Program ini digagas untuk mendorong lahirnya wirausaha muda kampus yang kreatif, mandiri, dan berkontribusi langsung pada pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya Aceh.
Kepala PK2M PNL Zulkarnaini, SE., M.Si., Ak. CA., CIFRS menegaskan, penjaringan ini diarahkan pada hal-hal yang positif dan bermanfaat bagi mahasiswa. Tujuannya jelas: meningkatkan kualitas pendidikan mahasiswa PNL sekaligus mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi.
“Mahasiswa harus disiapkan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berani menciptakan peluang,” ujar Zulkarnaini.
Kegiatan ini juga memberi warna baru dengan keterlibatan BCA Syariah, di mana seluruh mahasiswa peserta telah memiliki rekening BCA Syariah. Hal ini dinilai sebagai langkah konkret menghubungkan dunia pendidikan, kewirausahaan, dan literasi keuangan syariah, sebuah pondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Momen khidmat mewarnai pembukaan acara. Wakil Direktur III PNL, Syukri, ST., MT, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda besar pertama PNL pasca musibah banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Ia mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan para korban.
“Semoga para syuhada diterima amal ibadahnya dan diampuni segala dosanya,” ucap Syukri dengan suara bergetar.
Syukri menekankan bahwa kewirausahaan bukan hanya soal keuntungan pribadi, tetapi juga pilar pembangunan ekonomi bangsa. Ia mengajak mahasiswa untuk turut berdonasi bagi korban bencana serta menumbuhkan empati sosial melalui aktivitas ekonomi yang berkeadilan.
“Jika menjadi wirausaha, waktu menjadi nol point yang diperoleh maksimal. Ini manfaat besar bagi lembaga dan mahasiswa. Tidak perlu menganggur. Jika ingin kaya, berwirausaha lah,” tegasnya, disambut tepuk tangan panjang.
Di akhir pesannya Syukri menyampaikan pesan yang tertinggal di benak mahasiswa sederhana namun kuat: jangan takut memulai. “Jika ingin kaya, jangan berharap jadi pegawai negeri. Berwirausaha lah,” ujar Syukri menutup sambutannya.
Nada serupa disampaikan Muhammad Arifai, SE., M. ACC,Ak Wakil Direktur IV PNL, yang menyebut kegiatan ini sebagai peluang emas. Menurutnya, para mahasiswa harus menggali ilmu dan pengalaman dari para narasumber yang hadir agar mampu mengembangkan usaha secara nyata dan berkelanjutan.
Dukungan dunia perbankan semakin menguat saat Yoserinaldi, Branch Manager BCA Syariah Lhokseumawe, secara langsung melantik Duta BCA Syariah dari kalangan mahasiswa. Para duta ini akan dilibatkan dalam berbagai kegiatan BCA Syariah dan berperan sebagai influencer positif di lingkungan kampus.
“Ada keterkaitan erat antara layanan perbankan dan kewirausahaan. Ini tentang membangun skill dan soft skill mahasiswa untuk memajukan pendidikan dan ekonomi,” jelas Yoserinaldi.
Inspirasi juga mengalir dari para praktisi yang menjadi narasumber, tergabung dalam Tim Crunchiess. Mereka adalah Muhammad Nasir (PT OLG Indonesia), Nur Lidya, S.H.I (BYLILU), Haris Gunawan (OMPIZZ), dan M. Fathurahman Jasmi, S.Sos (Bafareez Chips Indonesia). Dengan gaya lugas dan penuh pengalaman, para pelaku usaha ini berbagi kisah jatuh bangun, strategi bertahan, hingga pentingnya konsistensi dalam membangun brand.
Dari Auditorium PNL hari itu, Take Your Passion bukan hanya tema. Ia menjadi ajakan—bahwa masa depan bisa diciptakan sejak di bangku kuliah, dengan keberanian, kreativitas, dan tekad untuk berdiri di atas kaki sendiri.
Kegiatan ini juga dirangkai dengan penandatangan MoU dengan lembaga dan jurusan-jurusan yang ada di PNL. []


