Iklan

terkini

Mutia Sari, Sosok Pekerja Kemanusiaan, Berharap ada Pihak yang Menyumbang Ambulance

Redaksi
Sabtu, Oktober 25, 2025, 17:03 WIB Last Updated 2025-10-25T10:04:09Z
Mutia Sari, ST., MSM (kanan) saat melakukan penjemputan pasien anak diagnosa bocor jantung dari rumah singgah Cfour Banda Aceh untuk diantar pulang ke rumahnya di KP3 Kota Lhokseumawe. (Foto/Ist)

Lhokseumawe - Mutia Sari, ST., MSM, merupakan sosok perempuan tangguh dan gigih, yang selama ini aktif dalam kerja-kerja kemanusiaan. Pun demikian, sesuai dengan namanya yang kerap dipanggil Mutia atau Tia, yang mengingatkan seseorang kepada sosok nama pahlawan nasional perempuan dari Aceh Cut Meutia.

Demi Kemanusiaan sudah 12 tahun Mutia mengunakan mobil pribadi untuk antar jemput masyarakat yang sakit dan harus dirujuk ke Banda Aceh. Juga menolong anak-anak yatim piatu untuk melanjutkan hidup yang tetap baik.

Inilah yang sering dilakukan oleh seorang perempuan bernama Mutia, walaupun Mutia bukan bekerja di dinas sosial ataupun dinas kesehatan, tapi baginya menolong orang lain apalagi orang yang di dalam kesusahan adalah suatu keharusan.

Mutia mengantar masyarakat yang membutuhkan uluran tangannya selama ini bukan hanya di dalam kota saja, malah di antaranya dia harus menyetir mobil sendiri tengah-tengah malam ke Banda Aceh dari Lhokseumawe dan ada juga yang Mutia antar ke Medan.

Lalu mobil siapa yang dipergunakan untuk mengantar masyarakat yang membutuhkan pertolongan tersebut?

"Selama ini saya menggunakan mobil sendiri dan bensin pun uang pribadi yang keluar," ungkapnya tak bermaksud ria.

"Mungkin ini memang rezeki orang lain, selama ini saya tidak ada keluhan apapun, menceritakan inipun tak bermaksud untuk mengeluh, tetapi mengingat mobil yang saya miliki sudah berusia 10 tahun, dan jika mobil ini tidak bisa saya gunakan lagi, maka otomatis saya akan merental mobil lagi sama hal nya ketika belum ada mobil dulu," terang Mutia pada media ini Sabtu, (25/10/2025).

Lalu sosok PNS di jajaran Kementerian Agama Republik Indonesia ini menceritakan pengalaman dirinya dulu merental mobil untuk membantu orang lain.

"Saya dulu rental mobil, menghabiskan dana untuk biaya rental minimal 700 ribu karena tidak ada yang mau mobilnya dirental perhari, jadi pengeluaran pun membengkak, Alhamdulillah akhirnya Allah kasih rezeki kepada saya, bisa membeli mobil sendiri, tapi mobil saya ini sudah tidak layak pakai, pintunya sudah macet, AC tiap dihidupkan berbunyi macam pesawat terbang mau mendarat," ungkap Mutia sambil tertawa.

Mutia melanjutkan ceritanya, bahwa dirinya sudah berusaha melayangkan proposal ke pihak-pihak terkait, untuk memperoleh bantuan mobil untuk kemanusiaan. Tapi belum ada yang merespon.

"Saya sudah pernah layangkan proposal, ke DPRA komisi IV, ke Gubernur Aceh, ke Wali Nanggroe, ke Walikota, ke Bank Aceh, ke Dinas Kesehatan Lhokseumawe, ke PT. PIM, tapi belum ada yang merespon sama sekali," keluhnya.

"Tujuan saya selain untuk melanjutkan kegiatan saya, juga karena usia saya sudah tua, saya mau biar orang lain bisa mengantikan saya menyetir, karena kalau sekarangkan saya pakai mobil pribadi, tidak mungkin saya kasih ke orang untuk menyetir, karena kalau ada apa-apa saya tidak mungkin minta ganti rugi, dan tidak mungkin mobil pribadi kita plotkan bensin dari manapun, masalah bensin insya Allah selama ini pun saya tidak pernah minta kemanapun, ada aja rezeki baik Allah kasih, tapi untuk beli mobil baru, saya pun tidak mau, mobil yang ada itu juga saya cicil kredit dulu walaupun sudah lama lunas, tapi perjuangan melunasi kendaraan tersebut penuh keringat dan air mata," lanjut Mutia panjang lebar.

Untuk itu, harapan Mutia, Allah mendengar doanya dan mengabulkan impiannya yang ingin memiliki sebuah ambulance mini, karena sebagian pasien juga yang diantar selama ini ada yang harus meminjam tabung oksigen dari pukesmas.

"Kalau ada mobil ambulance saya tidak perlu melipat - lipat bangku mobil untuk diset jadi tempat tidur, karena pastinya tidak enak bagi pasien tidur di atas lipatan bangku mobil," ujarnya.

Selain antar jemput pasien, dirinya juga kerap mengantar anak yatim piatu, baik ke Banda Aceh, maupun ke Medan.

"Kita juga ada kegiatan antar anak-anak yatim piatu selama ini, kita ambil di wilayah untuk kita antar ke Banda Aceh dan ke Medan selama ini, guna untuk menyelamatkan masa depan mereka, dan ada juga kegiatan antar bantuan selama ini seperti, antar wakaf Al Qur'an, kitab, beras, sembako lengkap, pakaian layak pakai, nasi kotak dan lain sebagainya, jadi kebutuhan akan kendaraan operasional sangat dibutuhkan, demi kemaslahatan umat," terangnya.

"Hari ini Alhamdulillah sudah kita antar lagi satu orang anak yatim piatu atas nama Safira kelas 2 SMP ke Panti Aneuk Nanggroe Dinsos Aceh yang berada di Banda Aceh, satu orang anak yatim piatu dari Lhokseumawe ke Joel Bungalow Banda Aceh atas nama Ikram untuk dipekerjakan paruh waktu dan dilanjukan pendidikannya juga," terang Mutia.

Mutia menerangkan bahwa Ikram akan dibiayai sekolahnya oleh pemilik Joel bungalow, dan kembalinya ke Lhokseumawe Mutia sudah menjemput satu orang pasien anak diagnosa bocor jantung yang telah selesai mengurus rujukan dari Rumah Sakit Zainal Abidin guna kelanjutan ke Jakarta pada 2 November 2025 nanti.

Semoga apa yang dilakukan Mutia mampu memberikan inspirasi bagi orang lain, dan semoga ada yang mencontoh, sehingga semakin banyak orang yang akan mampu menjadi seperti Mutia. Semoga harapannya kepada para pihak untuk mempunyai ambulance mini juga segera terkabul. [Hamdani]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Mutia Sari, Sosok Pekerja Kemanusiaan, Berharap ada Pihak yang Menyumbang Ambulance

Terkini

Topik Populer

Iklan