Iklan

terkini

Tanggapi Khatib Terkait Masalah Koperasi Merah Putih, Marbawi: Ini Tidak Tepat

Redaksi
Rabu, Agustus 27, 2025, 17:56 WIB Last Updated 2025-08-27T10:56:22Z
Marbawi
Perwakilan Koperasi Desa Merah Putih Desa Paya Cut, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen. (Foto/Ist)

Bireuen - Marbawi
Perwakilan Koperasi Desa Merah Putih Desa Paya Cut, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh salah satu khatib dalam khutbah Jumat di sebuah masjid, yang menyamakan kehadiran Koperasi Desa Merah Putih dengan “membangun rumah babi di tiap-tiap desa,” 

Tanggapan keberatan atas ceramah salah seorang khatib tersebut, ini disampaikan Marbawi melalui media ini melalui press rilis yang dikirimkan Rabu, (27/08/2025).

"Kami merasa perlu untuk memberikan klarifikasi dan tanggapan resmi demi menjaga marwah, keadilan informasi, dan ketertiban sosial di masyarakat," kata Marbawi.

Menurut Marbawi, ada beberapa point pernyataan yang tidak tepat dan berpotensi memecah belah.

"Perumpamaan yang digunakan oleh khatib tersebut, menyamakan koperasi dengan simbol yang dianggap najis dan haram dalam Islam, merupakan pernyataan yang tidak hanya tidak berdasar, tetapi juga sangat menyesatkan dan dapat menimbulkan keresahan sosial, khususnya di tengah masyarakat desa yang sedang membangun kemandirian ekonomi melalui koperasi," ungkap Marbawi.

Menurut Marbawi, koperasi Merah Putih merupakan lembaga ekonomi rakyat yang didirikan untuk memperkuat ekonomi rakyat, berdasarkan prinsip-prinsip demokratis, keadilan sosial, dan kebersamaan yang dijalankan sesuai dengan lembaga keuangan syariah.

"Koperasi ini justru bertujuan mengurangi ketergantungan masyarakat desa terhadap praktik ekonomi rentenir yang jauh lebih merugikan dan menjebak warga dalam lingkaran utang berbunga tinggi," ujar Marbawi.

"Kami memahami kekhawatiran masyarakat terkait praktik riba. Oleh karena itu, Koperasi Desa Merah Putih secara tegas membuka ruang diskusi dan konsultasi dengan tokoh agama dan ahli ekonomi syariah agar sistem keuangan koperasi dapat berjalan sesuai prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan selaras dengan prinsip ekonomi syariah," lanjutnya.

Menurutnya, tuduhan bahwa koperasi ini akan menjalankan praktik riba adalah dugaan sepihak yang belum terbukti. Untuk itu, dia menghimbau para pemuka agama untuk menjaga etika dakwah dan kerukunan umat.

"Kami menghimbau para tokoh agama, khususnya para khatib, untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan di mimbar yang seharusnya menjadi tempat menyampaikan pesan kedamaian, persatuan, dan kebenaran yang berdasar," ujar Marbawi.

"Mimbar khutbah bukanlah tempat untuk menyebarkan hoaks, kebencian, atau menghakimi orang lain, dan niat baik pembangunan ekonomi desa, yang sedang digalakkan oleh pemerintah," lanjut Marbawi.

Menurut Marbawi, ini mimbar yang ke dua kali para khatib menyudutkan pengurus Koperasi Desa Merah Putih, "sebelumnya Tgk. RK Puteh dan yang kedua adalah Tgk Athailah Daud," ungkap Marbawi.

"Bila ada yang salah maka sampaikan kepada bupati dan jangan benturkan di medsos sehingga berdampak negatif di tingkat masyarakat, kami selaku pengurus capek mengklarifikasi tentang isu rentenir di kalangan masyarakat sementara kami belum menjalankan program apapun, maka bijaklah dalam memberi ceramah atau khutbah, kalau ingin menaikkan followers dan jam tayang medsos maka jangan sampai merugikan orang lain," pungkas Marbawi. [Hamdani]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Tanggapi Khatib Terkait Masalah Koperasi Merah Putih, Marbawi: Ini Tidak Tepat

Terkini

Topik Populer

Iklan