Iklan

terkini

[Opini] Abu Hurairah Si Bapak Kucing

Redaksi
Rabu, Februari 15, 2023, 19:38 WIB Last Updated 2023-02-15T12:38:56Z
Oleh: Juariah Anzib, S.Ag*)

Sebutan langka ini diberikan  oleh Rasulullah kepada seorang sosok yang suka merawat dan memelihara kucing. Si manis manja ini adalah hewan kesukaan Rasulullah saw yang menyenangkan hatinya. Menyukai kucing berarti menyukai binatang kesukaan Rasulullah saw. 

Abu Hurairah artinya bapak kucing. Gelar itulah yang sandang seorang sahabat Rasulullah saw yang mulia ini. Sebelum masuk Islam ia bernama Abdus-Syams yang artinya hamba matahari. Setelah masuk Islam Rasulullah saw memberi nama Abdurrahman, tetapi  lebih dikenal dengan sebutan Abu Hurairah.

Khalil Muhammad Khalil menulis, Abu Hurairah seorang yatim yang hidup dalam kemiskinan dan terlunta-lunta. Ia bekerja sebagai seorang pembantu pada Basrah binti Ghazwan. Ia melayani keluarga mereka dan menuntun hewan tunggangan jika bepergian. Hingga akhirnya ia dinikahkan dengan putri majikannya. Allah Maha Kuasa telah menjadikan agama sebagai tiang penegak dan Abu Hurairah sebagai panutan. 

Sosok yang cerdas dan intelektual ini tergolong orang yang kemudian masuk Islam. Ia berbaiat kepada Rasulullah saw tahun ke 7 Hijriah ketika Rasulullah saw berada di Khaibar. Meskipun tidak lebih dahulu masuk Islam, namun dengan tekatnya yang kuat ia sanggup mengejar ketinggalan agamanya hingga mampu  menyerap banyak ilmu dari Rasulullah saw. Karena sejak masuk Islam, ia tidak pernah berpisah dengan Rasulullah kecuali di saat tidur.  

Khalil Muhammad Khalil menulis lagi, Abu Hurairah memiliki  kemampuan menyimak dan menghafal dengan sangat baik. Dengan hanya mendengar sekali saja, ia mampu menguasai isi dan langsung tersimpan dalam ingatannya. Ia sanggup mengingatnya hingga satu kata dan hurufnya dalam jangka waktu yang lama. Karena itulah ia mendedikasikan dirinya selalu bersama Rasulullah saw untuk menghafal dan mempelajari serta meriwayatkan hadits-haditsnya. 

Abu Hurairah memiliki banyak waktu untuk bersama Rasulullah saw. Karena ia tidak memiliki ternak yang harus diurus atau tanah pertanian yang harus digarap. Kesempatan ini ia gunakan hanya untuk mengumpulkan hadits-hadits Rasulullah saw dan meriwayatkannya. Ahli ibadah ini tak pernah meninggalkan shalat malamnya dan zikir bersama anak dan istrinya. 

Betapa banyak hadits-hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan Abu Hurairah, sehingga keadaan tersebut dimanfaatkan oleh segolongan orang munafik untuk memalsukan hadits-hadits. Mereka memperalat nama Abu Hurairah untuk mendapat keuntungan dengan mengeksploitasi reputasi Abu Hurairah dalam meriwayatkan hadits Rasulullah saw, sehingga ketika itu hadits riwayat Abu Hurairah diragukan bahkan dianggap sebagai hadits palsu. 

Pada saat itu, setiap hadits yang diriwayatkan Abu Huhairah selalu dipertanyakan, apakah ini hadits palsu atau bukan? Dengan berbagai upaya, Abu Hurairah ingin membuktikan kebenaran haditsnya. Ia menjelaskan rahasia mengapa ia menjadi satu-satunya sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Yang pertama ia memiliki banyak waktu untuk selalu bersama Rasulullah. Kedua ia memiliki daya ingatan yang kuat dan disertai keberkahan dari Rasulullah saw. Ketiga ia yakin menyebarluaskan hadits bagian dari tanggung  jawabnya terhadap agama dan hidupnya. 

Berdasarkan alasan tersebut ia tidak peduli terhadap siapapun yang menghalangi dan melarangnya untuk meriwayatkan hadits, termasuk Umar selaku khalifah. Kekhawatiran Umar  tentang pemalsuan hadits membuatnya bersikap tegas. Umar menganjurkan kaum muslimin pada masa itu tidak membaca dan menghafal selain Al-Quran saja dan tidak menyibukkan diri dengan hadits. Selain itu juga ditakutkan akan bercampur antara ayat dengan hadits. 

Berkat kegigihannya yang luar biasa, secara pasti ia dapat membuktikan. Meneliti dan menyilingkirkan hadits-hadits palsu yang mengkambing hitamkan dirinya dengan ingatan yang kuat. Bahkan ia sempat di uji keaslian haditsnya dengan menyebutkan isi hadits. Suatu hari Marwan bin Hakam mengajak Abu Hurairah duduk bersama. Lalu meminta agar Abu Hurairah menyampaikan hadits-haditsnya dari Rasulullah saw. Secara diam-diam mereka meminta penulis untuk mencatatnya dibalik dinding. 

Setahun kemudian Marwan kembali memanggil Abu Hurairah untuk membacakan kembali hadits-hadits pada tahun sebelumnya yang telah mereka tulis. Masya Allah, ternyata tidak ada satu kata pun yang terlupakan olehnya. Bukti apa lagi yang menyebabkan keraguan tentang kehebatan dan kekuatan hafalan Abu Hurairah serta keaslian haditsnya. 

Dengan begitu, fitnah yang menimpa Abu Hurairah tentang pemalsuan hadits tidak beralasan. Meskipun sempat terjadi penekanan pada masa khalifah Umar bin Khathab. Umar berkata, "Hendaklah engkau berhenti menyampaikan berita hadits, jika tidak engkau akan kukembalikan ke tanah Daus." Namun Abu Hurairah tidak berputus asa. Berkat pertolongan Allah ia dapat membersihkan kembali nama baiknya. Tantangan tersebut ia lewati dengan sabar dan tabah.

Menurut Khalil Muhammad Khalil, mujtahid yang tak pernah ketinggalan dalam setiap peperangan ini seorang ahli ibadah yang taat, sehingga khalifah Umar mengangkatnya sebagai amir di Bahrain. Sebagaimana kita ketahui, Umar seorang khalifah yang tegas terhadap pejabat-pejabatnya. Semenjak menjadi gubernur, Abu Hurairah tidak luput dari interogasi Umar, sekalipun kekayaan yang diperoleh dari jalan halal sesuai syariat. Selama memangku jabatan amir Bahrain, Abu Hurairah banyak menyimpan harta halal. Namun Umar memanggilnya ke Madinah dan mempertanyakan tentang hartanya. 

Untuk menjaga kesucian dan kehormatannya, Abu Hurairah menyerahkan semua hartanya kepada Umar. Kemudian ia lebih meningkatkan ketaatannya kepada Sang Khaliq hingga meninggal dunia tahun 59 Hijriyah pada  usia 78 tahun. Jasadnya yang mulia dikuburkan di Baqi'. Setelah penguburannya, para sahabat tak henti-hentinya membacakan hadits-hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah dari Rasul yang mulia. Semoga pahala amal jariah terus menerus mengalir kepada sang perawi hadits terkenal di dunia ini. []

*) Penulis adalah Penulis Buku Menapaki Jejak Rasulullah dan Sahabat
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • [Opini] Abu Hurairah Si Bapak Kucing

Terkini

Topik Populer

Iklan