Banda Aceh – Baitul Mal Aceh (BMA) memberdayakan 74 keluarga miskin melalui Program Zakat Family Development (ZFD) atau pemberdayaan zakat berbasis keluarga dengan total zakat yang disalurkan Rp Rp 1,9 miliar. Program ini bertujuan mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian keluarga miskin di Aceh.
“Bantuan tersebut bersumber dari zakat tahun 2022. Setiap keluarga mendapatkan bantuan yang berbeda mulai dari Rp 7 juta hingga yang terbesar Rp 45 juta perkeluarga, dengan total zakat yang disalurkan untuk program ini Rp 1,9 miliar,” kata Kepala Sekretariat BMA, Rahmad Raden, Kamis, (12/01/2023).
Rahmad menambahkan, pendaftaran mustahik program ZFD dilakukan secara terbuka, usulan lembaga, instansi terkait, serta data dari amil saat turun ke lapangan. Ada juga informasi melalui media sosial, media cetak, dan media elektronik. Selanjutnya amil BMA melakukan verifikasi dan validasi data ke lapangan, hingga akhirnya BMA menetapkan mustahik penerima manfaat program ZFD.
"Mereka yang sudah ditetapkan sebagai mustahik melalui surat keputusan kepala sekretariat BMA, selanjutnya menerima bantuan tunai secara bertahap, yang ditransfer langsung ke rekening masing-masing mustahik," kata Rahmad.
Rahmad mencontohkan keluarga Yusmadi M Yusuf di Pante Gajah, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen. Awalnya BMA mendapatkan informasi dari mustahik yang datang ke BMA mengurus dokumen anggota keluarganya yang menderita kanker. Untuk program ZFD, Yusmadi menerima zakat Rp 39 juta, diperuntukkan sebagai modal usaha peternakan domba dan dana pendidikan anak.
“Dengan dukungan program ini, Yusmadi memiliki 15 ekor domba, yang sebelumnya dia hanya memelihara domba milik orang lain dengan pola bagi hasil atau mawah. Domba-domba itu dijual kembali dalam waktu empat bulan dengan keuntungan berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per ekor,” kata Rahmad.
Menurut Rahmad, Program ZFD diyakini berdampak terhadap pemberdayaan keluarga miskin dalam menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dan sosial. “Dari pengalaman selama ini, banyak keluarga miskin telah kita fasilitasi rehab rumah, menambah modal usaha, dan membantu biaya pendidikan anak,” pungkasnya. [Sayed M. Husen]
