Iklan

terkini

[Sudut Pandang] KUCING ANTARA MITOS DAN KENYATAAN

Redaksi
Kamis, November 24, 2022, 09:03 WIB Last Updated 2022-11-24T02:03:45Z
Oleh: Hamdani, SE.,MSM

Waktu remaja saya sempat memelihara kucing di rumah, saya beri nama kucing hitam saya itu "Blacky". Tiap hari saya beri makanan enak dia, kepala ikan bandeng panggang sisa orang makan, karena kebetulan waktu itu saya kerja di rumah makan orang, jadi sisa-sisa makanan terbuang saya bawa pulang untuk si Blacky saya.

 Tapi terakhir entah ke mana si Blacky saya itu menghilang, kalau pun mati, tentu ada bangkainya. Tapi dia memang pergi tak pernah kembali lagi. Ghaib.

Padahal saat itu, hanya si Blacky satu-satunya teman setia yang menemani saya di rumah semenjak ibunda pergi menghadap ilahi.

Maka, sampai sekarang saya sangat menyayangi binatang yang juga sangat dicintai oleh Baginda Rasulullah ini.

Dalam sebuah kisah yang pernah saya baca, Nabi  Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, di kala Nabi hendak mengambil jubahnya, ditemuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai di atas jubahnya.

Tak ingin mengganggu hewan kesayangannya itu, Nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri Mueeza dari jubahnya.

Nah, seorang manusia paripurna saja begitu menyayangi binatang rumahan ini, konon lagi kita?

Ada masa paling saya ingat terkait dengan kucing ini, percaya atau tidak, mitos atau bukan. Suatu hari saat saya mengemudi mobil dan terburu-buru untuk mengajar di kampus, karena kena jadwal pagi.

Tiba-tiba seekor kucing menyebrang jalan, mobil saya yang melaju kencang tak berdaya untuk menghindar. Bruk! Binatang malang itupun terlindas ban mobil saya.

Dari kaca spion saya melihat, si kucing malang terlihat bergerak sesaat lalu diam. Ingin berhenti tapi terburu-buru. Ada rasa sesal yang tak terkata.

Sambil melanjutkan perjalanan, saya terganggu terus dengan kejadian yang tiba-tiba itu, karena takut terjadi apa-apa akibat menabrak kucing, saya bawa mobil saya dengan sangat hati-hati.

Ketika hampir sampai di kampus. Trak!!!! Sebuah suara asing menggelegar, entah darimana sumbernya seperti menimpa mobil saya. Tapi yang terlihat tak ada, sayapun melanjutkan.

Sampai di tempat parkir kampus, saya memeriksa mobil saya, setelah memeriksa dengan teliti, saya melihat ada sedikit retak di kaca depan mobil saya, di pojok kanan bawah, sebesar biji jagung. Terakhir retak kecil itu makin menjalar panjang. 

Sekali lagi, saya tak bisa melepaskan pikiran saya terkait insiden kecil itu dengan menabrak kucing. Tapi yang jelas semua akibat ada sebab.

Untuk itu, saya tetap sayang kucing dari dulu sampai sekarang. Nah, kalau kucing saja saya sayang, apalagi kamu? Aha... []

*)Penulis adalah seorang dosen dan juga jurnalis yang menyayangi kucing

Disclaimer: Semua tulisan pada Rubrik SUDUT PANDANG bukanlah lah produk jurnalistik, juga tidak mewakili pandangan Redaksi Juang News. Untuk itu, setiap tulisan yang dimuat di rubrik SUDUT PANDANG itu menjadi tanggung jawab pribadi si penulis. Karena sesuai nama rubrik, semua konten dari tulisan tersebut, merupakan opini pribadi dari sudut pandang personal penulis. Demikian. []
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • [Sudut Pandang] KUCING ANTARA MITOS DAN KENYATAAN

Terkini

Topik Populer

Iklan