Iklan

terkini

[Sudut Pandang] Bireuen, Hutannya Kecil, Harimaunya Banyak?

Redaksi
Rabu, Oktober 12, 2022, 08:26 WIB Last Updated 2022-10-12T01:40:59Z
Oleh: Hamdani, S.E.,M.S.M*)

Sebagai mukadimmah tulisan ini, saya ingin mengucapkan, Selamat Hari Ulang Tahun yang ke -23 buat kabupaten tercinta. Bireuen. Kata orang, Bireuen itu, hutannya kecil, tapi harimaunya banyak. Entah apa maksudnya?

Pernyataan itu kalau tak salah pernah terlontar dari seorang tokoh yang juga politisi di kabupaten yang terkenal dengan keripik pisang ini. Persisnya saya tak ingat lagi.

Saya menduga pernyataan tersebut terkait kekesalan juga keresahan sang tokoh terhadap kondisi Kabupaten Bireuen yang banyak sekali kritikus, aktivis karbitan, dan juga politisi kacangan (mungkin). Sehingga ia tak nyaman, maka terlontar lah kata-kata itu.

Karena kondisi inilah, makanya walau dari segi wilayahnya relatif kecil dibanding kabupaten induk Aceh Utara, tapi di Kabupaten Bireuen dianggap sangat berbahaya, karena banyak sekali tokoh-rokoh kritis yang siap menerkam (seperti harimau menerkam mangsa) siapa saja, termasuk kawan seiring kadang.

Tapi terlepas dari SUDUT PANDANG politis itu, saya pribadi sebagai warga kabupaten ini melihat Bireuen itu punya potensi yang baik untuk dikembangkan, khususnya untuk kota transit juga kota perdagangan, karena letaknya yang sangat mendukung untuk itu.

Secara geografis, menurut saya, Bireuen itu "segitiga emas", karena terletak di antara Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Utara dan Pidie Jaya. Tentu akan sangat mudah dikembangkan, tentunya jika dikelola dengan baik.

Bireuen itu punya potensi SDM yang baik, geografis yang bagus, ini merupakan bonus demografi dari yang Maha Kuasa. Tinggal dimenej secara baik, jadi itu barang. 

Bireuen ini akan maju menurut saya jika semua komponen bersatu, baik orang tua maupun anak muda. Untuk itu, kebebasan berbicara dan sikap saling menghargai harus dijunjung tinggi. Untuk itu jangan asik perang urat saraf saja di media sosial (medsos).

Karena pantauan saya pribadi, pengguna medsos di Bireuen paling agresif. Mungkin ini cerminan masyarakatnya yang dinamis. Sehingga banyak sekali muncul kritikus medsos dan ditambah lagi pengamat warung kopi. Lengkap sudah.

Di akhir tulisan, saya ingin berpesan kepada anak muda, kalau untuk orang tua saya malas menyampaikan pesan, takut dibilang menggurui dan dibilang, "Aneuk manyak barosa pih" (anak kemarin sore pun-pen) hehe.

Nah, ini khusus buat anak muda, jika orang menjadi harimau  buat yang lain, maka biarlah kita menjadi kucing yang baik buat Bireuen, yang akan menjaga Bireuen dari tikus-tikus berdasi yang akan menggerogoti "lambung padi" kabupaten kita saat kita lengah. Sepakat?

Kalau sepakat, mari kita rapatkan barisan, kita mulai dari Pilkada 2024 mendatang harus kompak ya? Jangan maki-maki orang lagi di medsos, jangan lagi bully orang di mahkamah medsos, hanya karena beda orientasi politik dan beda tokoh yang didukung. 

Karena perbedaan itu adalah rahmat, justru karena berbedalah maka menjadi indah, coba lihat taman bunga, apakah akan indah taman jika hanya satu warna, juga tataplah bintang di langit, jika hanya satu bintang yang bersinar, maka gemerlap keindahan angasa tak akan memancarkan keindahan.

Begitulah dan demikianlah. Sekali lagi, walau saya punya profesi sebagai pendidik, tapi tulisan ini tak bermaksud menggurui pembaca. Oleh sebab itu, saya juga tak menarasikan secara ilmiah, seperti karya-karya dosen pada umumnya, tapi saya tulis saja, mengalir bagai bertutur, karena ini keluar dari hati saya, tanpa referensi juga. Karena hanya upaya saling mengingatkan. Kalau tak nyaman tak usah dibaca, tinggal di skip. Toh hidup ini adalah pilihan. Demikian. Wasalam. []

*) Penulis adalah jurnalis yang juga berkhidmat sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi.

Perhatian: Semua tulisan pada Rubrik SUDUT PANDANG bukanlah lah produk jurnalistik, juga tidak mewakili pandangan Redaksi Juang News. Untuk itu, setiap tulisan yang dimuat di rubrik SUDUT PANDANG itu menjadi tanggung jawab pribadi si penulis. Karena sesuai nama rubrik, semua konten dari tulisan tersebut, merupakan opini pribadi dari sudut pandang personal penulis. Demikian. []

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • [Sudut Pandang] Bireuen, Hutannya Kecil, Harimaunya Banyak?

Terkini

Topik Populer

Iklan