Bireuen - Karena upah yang dibayarkan tak sesuai harapan, mengakibatkan petugas lapangan di jalan raya melakukan mogok kerja. Kondisi ini sangat rawan, karena dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan pada pengguna jalan raya.
Pantauan media ini di lapangan, kondisi tersebut terjadi Selasa, (27/09/2022) pada Proyek Pembangunan Perkuatan Tebing Keueng Peusangan. Diketahui rekanan dari proyek tersebut adalah PT. Polada Mutiara Aceh, sementara Konsultannya adalah PT. Archi Pratama Konsultan KSO.CV isi Engineering.
"Kami mogok kerja karena gaji yang kami terima sangatlah sedikit, hanya 100 ribu Rupiah satu hari penuh, tanpa ditanggung makan dan minum yang harus kami beli sendiri, kami sudah beberapa kali minta penambahan tapi tidak dipenuhi oleh pihak kontraktor sehingga kami terpaksa melakukan protes dengan cara mogok," kata Saiman (42) yang mengaku salah seorang pekerja yang mengatur keluar masuk kenderaan proyek pada media ini.
"Belum lagi kerja kita terancam nyawa, karena harus menyetop mobil pengguna jalan saat kendaraan proyek masuk dan keluar," tambah Saiman dengan kesal.
Setelah memperoleh keterangan dari warga, wartawan juangnews.com langsung menuju lokasi dan memantau, ternyata memang benar, saat ini diberitakan tidak ada petugas lapangan yang bertugas jaga di jalan saat kendaraan proyek keluar dan masuk, sehingga kondisi ini sangat membayarkan pengguna Jalan Nasional Medan Banda Aceh yang tiap hari padat lalu lalang kenderaan.
Sampai berita ini ditayangkan, belum bisa konfirmasi dengan pihak rekanan, karena yang ada di lokasi hanya surveyor biasa bukan pengambil kebijakan.
"Saya tidak punya wewenang memberi keterangan kepada awak media," ungkap karyawan tersebut yang punya wajah yang diduga orang dari luar Aceh. [Mukhlis Munir]
