Iklan

terkini

Akibat Perbaikan Irigasi, Tiga Bulan Petani Gagal Tanam. Berharap Pemerintah Beri Kompensasi

Redaksi
Minggu, September 18, 2022, 15:07 WIB Last Updated 2022-09-18T08:07:29Z
Keuchik Imran menunjukkan lahan sawah yang sudah beberapa bulan tidak ditanam padi (Foto/Muliyadi)

Bireuen-Sudah tiga bulan lebih petani di daerah irigasi Peusangan, tidak bisa menanam padi, hal ini dikarenakan adanya perbaikan jaringan irigasi primer di wilayah tersebut.

Akibat tidak adanya musim tanaman, harga beras di pasar melambung tinggi, harga beras per sak 15kg biasanya dibandrol Rp150.000 kini menjadi Rp175.000-Rp180.000.

Imran salah seorang petani di Gampong Bugeng Kecamatan Jangka yang juga keuchik setempat kepada media ini Minggu, (18/09/2022) menyampaikan bahwa sudah sebulan ini ia harus membeli beras dengan harga Rp175.000, padahal sebelumnya harga beras cuma Rp150.000.

"Kalau kondisi ini terus berlanjut sampai dua kali musim tanam kemungkinan harus makan padi benih," keluhnya.

"Selain berdampak terhadap harga beras juga sangat berpengaruh terhadap kebutuhan lainnya, karena tidak ada hasil dari sawah, kebutuhan rumah tangga seperti biaya anak sekolah dan lainnya ikut berdampak," tambahnya.

Selanjutnya Imran menyarankan seharusnya dengan kondisi seperti ini pemerintah dapat memberikan bantuan kompensasi selama tidak ada musim tanam sehingga dapat mengurangi beban petani.

"Harusnya ada kompensasi dari pemerintah selama tidak bisa turun ke sawah, pemerintah bisa memberikan kompensasi kepada kami para petani yang gagal tanam ini, selama perbaikan irigasi," pungkasnya. [Muliyadi]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Akibat Perbaikan Irigasi, Tiga Bulan Petani Gagal Tanam. Berharap Pemerintah Beri Kompensasi

Terkini

Topik Populer

Iklan