Bupati Bireuen Dr. H. Muazakkar A Gani, SH.,M.Si (Foto/Hamdani)
Bireuen - Bupati Bireuen Dr. H. Muazakkar A Gani, SH.,M.Si dan Hj. Nurjannah Ali, SE.,MM Ketua TP. PKK Bireuen mengucapkan terimakasih kepada wartawan dan mohon pamit pada acara Malam Keakraban yang digelar di Rumah Dinas Bupati Bireuen Rabu malam, (10/08/2022).
"Perjalanan jabatan kami akan segera berakhir, tanpa peran media maka keberadaan kami menjadi tiada makna, karena apa yang kami kerjakan tersampaikan ke masyarakat karena adanya wartawan," kata Muzakkar dilantik 10 Agustus 2017 silam sebagai wakil bupati mendampingi H. Saifannur, S.Sos.
Tambah Muzakkar, selama ini amanah rakyat yang diemban kepadanya sudah dikerjakan, untuk itu ia berterimakasih kepada wartawan yang sudah memberitakannya.
"Amanah jabatan kepada kami, sudah kami kerjakan. Kami berterimakasih kepada rekan-rekan media yang sudah menyampaikan, sehingga dinamika pemerintahan kami diketahui masyarakat," ujar Muzakkar.
"Hal ini sesuai dengan fungsi wartawan, sesuai Undang-Undang Pers Nomor 40 tahun 1999," lanjutnya.
Menurur Muzakkar, kemajuan informasi sekarang begitu cepat, sehingga setiap informasi sangat cepat diketahui masyarakat.
"Saya atas nama pribadi, pemerintah, keluarga, dan keluarga almarhum H. Saifannur, jika ada kekurangan dalam pemerintahan kami, maka kami mohon maaf," mohon Muzakkar.
Menurut Muzakkar, selama ini, apa yang disampaikan oleh wartawan menjadi alat kontrol buat pemerintahannya.
Ia juga menyinggung tentang Pj Bupati Bireuen yang belum jelas siapa.
"Dalam beberapa hari ini, kita menjadi harap-harap cemas menunggu siapa yang akan menjadi Pj. Bupati Bireuen. Dinamika Pj ini menjadi menarik karena lama masanya, beda halnya jika hanya dua atau tiga bulan. Dalam beberapa hari ke depan, Bireuen akan dinakhodai oleh Sekda Bireuen sebagai Plh. Hal ini sesuai telegram Gubernur Aceh," ungkap Muzakkar.
"Doakan kami dan kita saling berdoa semoga kita tetap bisa menjalankan fungsi kita masing-masing untuk kemajuan bangsa ini,' pungkas Muzakkar yang mengakhiri sambutannya dengan membacakan sebuah pantun.
Ketua PWI Bireuen Ariadi B Jangka (Foto/Hamdani)
Dalam kesempatan itu, Ketua PWI Bireuen Ariadi B Jangka mewakili pandangan wartawan tentang kepemimpinan Muzakkar, mengatakan bahwa kepemimpinan Muzakkar selama ini sebagai seorang pejabat yang jujur. Salah satu indikator kejujuran adalah tidak pernah mengganti nomor handphone, dari dulu nomor itu saja yang dipakai.
Tambah Ariadi, plus minus dalam memimpin pasti ada, jadi tak mungkin memuaskan semua pihak. Walau sebagai Bupati pengganti, tapi banyak sisi positif.
"Kalaupun ada kritik, saya rasa masih normatif, tak memojokkan. Contoh pembongkaran Stadion Cot Gapu. Sementara dari sisi birokrasi tak ada persoalan, tentu kita tak meragukan lagi, karena beliau lama di birokrasi sebagai PNS," ujar Ariadi.
"Intinya kita tetap mensupport kepemimpinan Muzakkar selama kepemimpinannya," lanjutnya.
Hal senada juga diungkapkan Yusmadin Idris yang merupakan salah seorang wartawan media cetak di Aceh. Bahwa kepemimpinan Muzakkar juga cukup baik.
"Terkait hubungan dengan wartawan juga cukup baik, saya tak pernah melihat wajah Muzakkar marah, tidak pernah," ungkap Yusmandin.
Dalam kesempatan itu, Ketua PWI Bireuen Ariadi B Jangka mewakili pandangan wartawan tentang kepemimpinan Muzakkar, mengatakan bahwa kepemimpinan Muzakkar selama ini sebagai seorang pejabat yang jujur. Salah satu indikator kejujuran adalah tidak pernah mengganti nomor handphone, dari dulu nomor itu saja yang dipakai.
Tambah Ariadi, plus minus dalam memimpin pasti ada, jadi tak mungkin memuaskan semua pihak. Walau sebagai Bupati pengganti, tapi banyak sisi positif.
"Kalaupun ada kritik, saya rasa masih normatif, tak memojokkan. Contoh pembongkaran Stadion Cot Gapu. Sementara dari sisi birokrasi tak ada persoalan, tentu kita tak meragukan lagi, karena beliau lama di birokrasi sebagai PNS," ujar Ariadi.
"Intinya kita tetap mensupport kepemimpinan Muzakkar selama kepemimpinannya," lanjutnya.
Hal senada juga diungkapkan Yusmadin Idris yang merupakan salah seorang wartawan media cetak di Aceh. Bahwa kepemimpinan Muzakkar juga cukup baik.
"Terkait hubungan dengan wartawan juga cukup baik, saya tak pernah melihat wajah Muzakkar marah, tidak pernah," ungkap Yusmandin.