Iklan

terkini

Dosen PNL Serahkan Produk Teknologi yang Diseminasikan ke UMKM Podusen Kerupuk Kulit Kerbau di Pidie

Redaksi
Kamis, November 18, 2021, 12:53 WIB Last Updated 2021-11-18T05:53:10Z
Proses penyerahan mesin dan alat bantu produksi kerupuk kulit kerbau ke pihak UMKM yang disaksikan oleh perangkat desa (Foto/Ist)

Lhokseumawe - Team PTDM Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) bekerjasama dengan Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diketuai oleh  Muhammad Razi, ST, MT dengan anggotanya Bukhari, ST, MCSE dan Yeni Irawan , SE, M.Si tunjukkan eksistensinya sebagai akademisi dengan kegiatan desiminasi produk teknologi kepada pelaku usaha produsen kerupuk kulit kerbau di Desa Geudong Rubee, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.

Informasi ini disampaikan Muhammad Razi yang menjadi ketua kegiatan itu pada juangnews.com Kamis, (18/11/2021)

"Adapun produk teknologi yang telah  didesiminasikan kepada UMKM Usaha Kerupuk Kulit Cap Tani dan UMKM Aneuk Nyo Hoka berupa dua unit mesin perajang kerupuk kulit berkapasitas produksi 15 kg per perjam, dua unit mesin pengering kerupuk berbahan bakar gas dengan system kontrol suhu yang dapat dikendalikan," kata dosen Jurusan Teknik Mesin yang biasa disapa Razi ini.

Razi mengatakan, mesin pengering tersebut berkapasitas 30 kg untuk satu kali proses pengeringan dan dua unit alat pengukus kerupuk berbahan baku tepung roti, alat pengukus tersebur berkapasitas 5 kg dalam satu kali siklus pengukusan.

"Keberaadaan mesin-mesin ini sangat membantu pihak UMKM dalam meningkatkan kapasitas produksi kerupuk kulit yang mereka hasilkan, mengingat selama ini proses perajangan kerupuk kulit dilakukan secara manual, proses perajangan kulit kerbau secara manual mempunyai kapasiitas yang terbatas, rata-rata pelaku usaha kerupuk kulit  hanya mampu merajang dengan kapasitas 2-3 kg per jam," ungkap alumni Universitas Syiah Kuala ini.

"Sehingga dengan kondisi tersebut pelaku UMKM agak kesulitan dalam memenuhi permintaan pasar terhadap kerupuk yang mereka hasilkan," tambahnya.

Menurut Razi, dengan keberadaan mesin perajang kerupuk kulit berkapasitas 15 kg per jam sangat membantu pihak UMKM dalam memenuhi permintaan pasar terhadap kerupuk yang mereka hasilkan.

"Kehadiran mesin pengering juga sangat membantu  pihak UMKM terutama pada saat musim penghujan seperti saat ini, mesin pengering yang didesiminasikan kepada pihak UMKM sangat membantu keberlangsungan usaha mereka," papar Razi.

"Jika biasanya pelaku UMKM  mengeringkan kulit kerbau yang sudah mereka rajang  mengandalkan sinar matahari, maka pada musim penghujan para pelaku usaha kerupuk kulit tersebut tidak bisa menghasilkan produksinya selama musim penghujan. Jadi dengan adanya mesin pengering yang telah didesiminasikan kepada pihak UMKM, mereka tetap bisa melakukaan kegiatan produksinya pada musim penghujan, sehingga pendapatan pengusaha kerupuk kulit ini tidak terganggu," lanjutnya.

Proses penyerahan mesin perajang, mesin pengering dan alat bantu produksi lainnya kepada pelaku usaha UMKM Kerupuk kulit Cap Tani dan UMKM Aneuk Nyoe Hoka juga disaksikan oleh perangkat desa setempat. 

Perangkat desa yang diwakili oleh sekretaris desa sangat mengharapkan agar program PTDM ini juga bisa dinikmati oleh pelaku usaha kerupuk kulit lainnya yang ada di desa Geudong Rubee, mengingat desa tersebut merupakan sentra produksi kerupuk kulit untuk wilayah Pidie dan sekitarnya. 

Menurut Razi, kegiatan Produk Teknologi yang Didesiminasikan ke Masyarakat (PTDM) di atas mendapat dukungan penuh dari pihak Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Ristek DIkti Tahun 2021. [Hamdani]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Dosen PNL Serahkan Produk Teknologi yang Diseminasikan ke UMKM Podusen Kerupuk Kulit Kerbau di Pidie

Terkini

Topik Populer

Iklan