
Bupati Bireuen H. Mukhlis, ST sedang memberikan sambutan sekaligus membuka acara Konferensi VII Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Bireuen. (Foto/Hamdani)
Bireuen - Bupati Bireuen H. Mukhlis, ST hadir dan membuka kegiatan Konferensi VII Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Bireuen dengan ema: Wartawan Cerdas, Pers Berkualitas, pada Rabu, (23/07/2025). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Sekdakab Kabupaten Bireuen.
Dalam pidatonya Mukhlis mengatakan, bahwa kegiatan ini bukan hanya kegiatan rutin, tapi juga harus menjadi wadah dalam rangka menyatukan anggota PWI Bireuen dalam rangka menjadi garda terdepan pembangunan.
"Saya mengajak seluruh anggota PWI Bireuen untuk lebih berintegritas dan berkualitas. Terus menjadi garda terdepan dalam pembangunan," kata Mukhlis.
"Kami percaya pers yang sehat dan profesional akan lebih bermanfaat untuk pembangunan Kabupaten Bireuen," lanjut Mukhlis.
Sebelumnya, dalam laporan Ketua Panitia Ahyar Rizki, mengatakan, bahwa kegiatan tersebut mengundang 100 orang, "terimakasih kepada undangan yang sudah memenuhi undangan kami," kata wartawan Harian Rakyat Aceh ini.
"Semoga kemitraan selama ini dapat tetap terjalin dalam bingkai persahabatan," lanjutnya.
Menurut Ahyar, tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk memilih pengurus baru, diikuti oleh 10 orang anggota PWI Bireuen.
Ketua PWI Bireuen, Ariadi B. Jangka, dalam sambutannya mengatakan, bahwa kegiatan Kongres VII PWI Bireuen ini juga dirangkai dengan penganugerahan Sahabat PWI kepada tokoh-tokoh Bireuen yang dianggap berjasa.
"Terkait dengan penganugerahaan Sahabat PWI kami lakukan sangat selektif. Kami berikan untuk meningkatkan kerja sama dan kemitraan," ujarnya.
Kemudian dalam kesempatan berpidato tersebut, Ariadi juga menegaskan bahwa fungsi wartawan adalah kontrol sosial.
"Kita wartawan hanya melakukan kontrol sosial, tak ada maksud untuk menjelek-jelekkan siapapun dari pemberitaan media," ungkapnya.
Terakhir, Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin, mengatakan bahwa pers harus menempatkan diri sebagai perpanjangan tangan masyarakat, untuk menjadi bahan masukan kepada pengambil kebijakan, untuk pengambil keputusan.
"Organisasi pers jangan sampai terkotak-kotak, tapi suara kita sama, yakni untuk kepentingan Kabupaten Bireuen," ungkapnya.
Tambah Nasir Nurdin, PWI Aceh adalah bagian dari PWI nasional yang terikat dengan aturan-aturan yang menyangkut kode etik kewartawanan.
"Perlu saya sampaikan pada kawan-kawan mitra, bahwa asosiasi pers di Aceh sudah membentuk KKJ yaitu Komite Keamanan Jurnalis. Semakin bersatu kita, maka semakin kuat ," pungkasnya.
Kegiatan seremonial pembukaan Kongres VII PWI Bireuen diakhiri dengan makan siang bersama di Pendopo Bupati Bireuen, saat berita ini tayang, kegiatan utama, yakni pemilihan Ketua PWI Bireuen periode mendatang belum dilanjutkan.
Ada tiga calon Ketua PWI Bireuen yang digadang-gadang menjadi kandidat Ketua PWI Bireuen periode mendatang, yakni Ariadi B. Jangka yang merupakan ketua PWI periode sebelumnya, kemudian Fajri Bugak dan Murdeli. [Hamdani]