Iklan

terkini

[Opini] Membedah Dayah Mandiri di Kabupaten Bireuen

Redaksi
Minggu, Juni 08, 2025, 21:19 WIB Last Updated 2025-06-08T14:19:19Z
Oleh: Anwar, S.Ag, M.A.P *) 

Di tengah gempuran zaman dan tantangan ekonomi, narasi tentang "Dayah Mandiri" semakin nyaring terdengar. Di Kabupaten Bireuen, tempat dayah berakar kuat dalam sendi kehidupan masyarakat, konsep ini bukan lagi sekadar impian, melainkan sebuah agenda mendesak. Namun, benarkah kita sudah satu suara dalam memahami apa sebenarnya kemandirian dayah itu? Mari kita bedah lebih dalam, agar upaya kita tidak hanya berputar di permukaan.

Seringkali, telinga kita langsung menangkap kata "mandiri" sebagai "bebas dari utang" atau "punya banyak uang." Memang, kemandirian finansial tak bisa dikesampingkan. Dayah yang mandiri secara finansial adalah dayah yang bisa bernapas lega tanpa bergantung pada belas kasihan pihak luar. 

Mereka mengoptimalkan aset wakaf, mengelola unit usaha produktif dari pertanian hingga percetakan, bahkan membangun dana abadi. Artinya, operasional dayah, kesejahteraan guru dan pengembangan program bisa berjalan lancar dari hasil keringat sendiri. Ini bukan komersialisasi agama, tapi bentuk ikhtiar untuk memastikan pendidikan Islam tetap tegak dan berkembang, tanpa terkendala urusan perut.

Tapi jangan keliru, dayah mandiri itu bukan hanya soal pundi-pundi. Ada dua pilar lain yang justru jadi penentu kekuatan jangka panjang:

Pertama, Kemandirian Manajerial. Ini adalah tentang bagaimana dayah diurus. Dayah yang mandiri itu punya tata kelola yang profesional, transparan dan akuntabel. Ada sistem yang jelas dalam pengambilan keputusan, pembagian peran, dan pengelolaan sumber daya. 

Pimpinan dayah bukan cuma ulama yang karismatik, tapi juga manajer yang cakap. Bayangkan, dayah punya laporan keuangan yang bisa diaudit, rencana strategis yang jelas, dan tim yang solid. Ini adalah fondasi kepercayaan, baik dari internal maupun eksternal, yang membuat dayah bergerak gesit, bukan lagi sekadar jalan di tempat.

Kedua, Kemandirian Kurikulum. Ini adalah esensi pendidikan dayah. Mandiri di sini berarti dayah memiliki kebebasan dan kapasitas untuk terus berinovasi dalam materi dan metode pembelajarannya. Santri tidak hanya dijejali kitab kuning (yang tetap mulia), tapi juga dibekali keterampilan abad ke-21: literasi digital, bahasa asing, berpikir kritis, hingga jiwa kewirausahaan. 

Intinya, dayah mandiri mencetak santri yang punya keilmuan agama mumpuni, sekaligus siap bersaing di dunia nyata, menciptakan lapangan kerja, dan menjadi agen perubahan. Mereka tak lagi sekadar penghafal, tapi pemikir dan kreator.

Lantas, bagaimana kita tahu apakah dayah di Bireuen sudah menapak jalan kemandirian? Indikatornya jelas:

Secara ekonomi, dayah yang mandiri akan punya banyak keran pemasukan, unit usahanya untung dan bisa membiayai sebagian besar operasionalnya sendiri. Produk dayah yang dipasarkan juga semakin berkualitas dan dikenal. Dari sisi SDM, pimpinan dan gurunya terus belajar hal-hal baru, santrinya punya beragam keterampilan di luar kitab kuning, dan para alumninya sukses berkiprah di berbagai bidang, serta tak lupa berkontribusi balik ke almamater.

Terakhir, dayah mandiri punya jaringan dan kemitraan yang kokoh. Mereka tidak berjalan sendirian. Pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat aktif mendukung. Antar-dayah pun saling bergandengan tangan, berbagi ilmu dan sumber daya. Ini menunjukkan bahwa kemandirian dayah bukan berarti eksklusif, melainkan justru mampu merajut sinergi seluas-luasnya.

Di Bireuen, dengan potensi besar yang kita miliki, Dayah Mandiri bukanlah utopia. Ini adalah panggilan untuk bertransformasi. Mari kita bersama-sama, dengan pemahaman yang utuh dan langkah nyata, mewujudkan dayah-dayah yang tidak hanya jadi pusat ilmu dan dakwah, tapi juga lokomotif kemandirian dan kemajuan bagi seluruh masyarakat Bireuen.

*)Penulis Kepala Dinas Pendidikan Dayah Kabupaten Bireuen
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • [Opini] Membedah Dayah Mandiri di Kabupaten Bireuen

Terkini

Topik Populer

Iklan