Aceh Utara - Kepala Pengasuhan Santri Al-Muslimun, Tgk. Mawardi, S.Pd, M.Pd, pada Sabtu (28/05/2023) lalu berembuk dengan seluruh pengasuh yang berada di bawah koordinasinya, untuk melahirkan sebuah usulan perbaikan tata tertib. Pertemuan tersebut dilakukan di ruang rapat pimpinan setelah salat isya.
Mawardi kepada media ini Selasa, (30/05/2023) mengatakan, tata tertib yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah yang berhubungan dengan pengasuhan saja.
Jika nanti, lanjut Mawardi, dalam pembahasan tersebut ada butir tata tertib yang perlu direvisi, maka pihak pengasuhan akan mengusulkannya dalam rapat di tingkat manajemen.
“Kita hanya membahas tata tertib pengasuhan. Kalau misalnya, nanti ada yang perlu direvisi, maka kita akan mengusulkannya di rapat tingkat manajemen,” kata pemuda Matangkuli itu.
Terkait posisinya sebagai Kepala Pengasuhan yang baru dijabat pada 1 Juni 2023 lalu, Mawardi mengungkapkan bahwa program utama yang sekarang sedang dilakukannya adalah perbaikan sistem pengasuhan. Termasuk di dalamnya adalah pembaruan tata tertib.
“Pertama, adalah sistem yang harus kita benahi terlebih dahulu. Termasuk tata tertib. Itu salah satu yang harus kita perbarui. Karena, buku tata tertib itu nantinya akan menjadi rujukan utama oleh pengasuh dalam mengawasi santrinya,“ ungkap Mawardi.
Dalam keterangannya kepada media ini, Mawardi mengibaratkan, bersolek di cermin pecah alamat muka tak kunjung cantik. Oleh karena itu, urai Mawardi, yang dilakukannya sekarang ini adalah mengumpulkan pecahan cermin untuk disatukan menjadi cermin utuh. Setelah itu, katanya lagi, baru kita bersolek.
“Bersolek, tapi di pecahan cermin. Mana bisa cantik? Jadi, yang kami lakukan sekarang ini adalah mengumpulkan pecahan cermin untuk menjadi cermin utuh. Nah, setelah itu baru kita bersolek,” pungkas Mawardi. [Usman Blangjruen]
