Aceh Singkil- Banjir yang melanda Singkil, Ibukota Kabupaten Aceh Singkil semakin tinggi dan meluas, sehingga hampir seluruh permukiman penduduk, sekolah dan sebagian perkantoran pemerintah terendam banjir. Akibatnya ribuan siswa terpaksa diliburkan.
"Sejak Sabtu 5 November 2022 kemarin, para siswa sekolah dasar (SD) di Aceh Singkil terpaksa diliburkan," kata Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Aceh Singkil Sriatun Manik. Senin (07/11/2022) di kantornya kemarin.
Dikatakannya, para siswa tersebut diliburkan untuk menghindari yang tidak diinginkan, seperti digigit ular, lintah dan lain sebagainya.
"Kita tidak bisa memaksakan para siswa untuk tetap masuk sekolah pada saat banjir ini, karena untuk menghindari yang tidak dinginkan terjadi," ujarnya.
Sedikitnya, ada delapan SD yang sudah melapor bahwa siswanya diliburkan diantaranya SD Kuta Simboling, SD Takal Pasir, SD Siti Ambia, SD Kuta Simboling, SD Rantau Gedang, SD 2 Pasar Singkil, SD Ujung Bawang, dan SD Teluk Ambun Aceh Singkil.
"Semoga air banjir ini cepat surut, agar para siswa-siswi kita di Aceh Singkil ini kembali aktif belajar," tungkasnya.
Sementara itu ketika dikonfirmasi secara terpisah Plt BPBD Aceh Singkil Al Husni melalui Petugas Pusdalops PB, Rosiana mengatakan, banjir yang melanda Aceh Singkil ini, ada 16 desa yang terendam yakni, Rantau Gedang, Suka Makmur, Siti Ambia, Takal Pasir, Teluk Ambun, Ujung Bawang, Pea Bumbung, Pemuka, Kuta Simboling, Teluk Rumbia, Kilangan, Ujung, Suka Damai, Pasar, Pulo Sarok dan Selok Aceh.
"Hal ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi, dan juga akibat meluapnya sungai Singkil setelah datang air kiriman dari kabupaten/kota tetangga Aceh Singkil," katanya.
Selain di Kecamatan Singkil, lanjut Rosi, banjir juga melanda Kecamatan Gunung Meriah, Desa Cingkam, Lentong dan Tinanggam di Kecamatan Kuta Baharu. Sedangkan di Desa Lae Sipola, terjadi longsor.
"Ada ratusan rumah penduduk dan fasilitas publik, sekolah dan pesantren yang terendam banjir, sehingga aktivitas terhenti," tungksanya. [Khairi]
