Iklan

terkini

Mahasiswa Kebidanan Umuslim dan IDI Adakan Penyuluhan tentang Stunting

Redaksi
Sabtu, Oktober 29, 2022, 15:50 WIB Last Updated 2022-10-29T08:50:14Z
Mahasiswa Kebidanan Universitas Almuslim dan IDI sedang mengadakan penyuluhan (Foto/Zulkifli)

Bireuen - Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) beserta dosen program Diploma III Kebidanan Universitas Almuslim (Umuslim) bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengadakan kegiatan penyuluhan  dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Desa Cot Rabo Baroh Menuju Desa Bebas Stunting dan Mandiri Secara Berkelanjutan”, Minggu, (29/10/2022).

Keuchik Desa Cot Rabo Baroh Rishadi, mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas akademika Umuslin yang sudah melakukan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Turut hadi dalam penyuluhan tersebut Wakil Direktur I Kebidanan Siti Rahmah, SST., M.Kes pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa penyuluhan merupakan salah satu implementasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Kegiatan penyuluhan  merupakan rangkaian kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) yang dimenangkan oleh BEM Program Diploma III Kebidanan pada tahun 2022 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi," kata Siti Rahmah.

Kegiatan yang diketuai Agus Susanti dengan pembina kegiatan Nuraina, S.Tr.Keb.,  M.Keb dosen DIII Kebidanan Umuslim tersebut, dilaksanakan  karena keprihatinan terhadap stunting.

"Kami ikut prihatin bahwa ada balita yang mengalami stunting di masyarakat  sekitar area Kampus," ucap Siti Rahmah. 

Sebelum memulai kegiatan penyuluhan terlenih dahulu  dilakukan pemeriksaan USG pada ibu hamil yang ada di Desa Cot Rabo Baroh.

Pemeriksaan USG ini dilakukan oleh dr. Purnama Setia Budi, Sp. OG yang merupakan Dokter Spesialis Kandungan yang juga salah seorang pemateri penyuluhan.

Dokter Pur demikian ia biasa disapa menyampaikan  pemeriksaan USG pada kehamilan juga merupakan salah satu langkah untuk mencegah terjadinya stunting, jelasnya.

Menurut anggota DPRA ini cara mencegah stunting dengan hindari Empat Terlalu (4T) yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak dan terlalu dekat. 

Kemudian penyelamatan ataupun pencegahan stunting melalui 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yaitu 270 hari selama kehamilan ditambah 730 hari kehidupan bayi.

"Jadi gizi ibu hamil dan anak wajib diperhatikan pada umur tersebut, ini menjadi tanggung jawab ibu dan ayah," papar dr Purnama Setiabudi. 

Pemateri lain Nuraina, S.Tr.Keb., M.Keb menyampaikan kegiatan dilakukan di Desa Cot Rabo Baroh untuk menurunkan kejadian stunting. 

"Animo masyarakat sangat bagus tentang pelaksanaan penyuluhan ini, masyarakat sangat berpartisipasi aktif dalam diskusi dan tanya jawab dengan pemateri," ujar Nuraiana. 

Peserta berjumlah 100 orang  terdiri dari ibu hamil, calon pengantin, balita dan orangtua balita, mendapat sambutan sangat bagus dengan berpartisipasi aktif dalam diskusi dan tanya jawab dengan pemateri. 

Pelaksanaan kegiatan  juga dibantu bidan desa dan kader yang ada di Desa Cot Rabo Baroh. 

Dalam sesi tanya jawab  diberikan doorprize dari Bank Aceh Syariah dan Bank Syariah Indonesia Cabang Bireuen untuk masyarakat yang bertanya dan yang dapat menjawab pertanyaan. [Zulkifili]
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Mahasiswa Kebidanan Umuslim dan IDI Adakan Penyuluhan tentang Stunting

Terkini

Topik Populer

Iklan