Banda Aceh - Ikatan Persatuan Imam Masjid (IPIM) Kelantan, Malaysia mengunjungi sejumlah situs Tsunami yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar
Provinsi Aceh.
Sebelum mengujungi situs Tsunami tersebut tamu dari negara jiran Malaysia tersebut bersilaturahmi dengan dengan Pengurus Wilayah Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (PW IPIM) Aceh.
Saat silaturahmi rombongan dari Kelantan Malaysia tersebut disambut Tgk. Rahmat Riski, M.Ag selaku Sekretaris Umum PW IPIM Aceh bersama pengurus (PW IPIM) lainnya, bertempat di Masjid Raya Baiturrahman, Selasa, 21 Oktober 2025.
Menurut Tgk. Rahmat Riski, M.Ag, kehadiran tamu dari Kelantan malaysia tersebut tanpa didampingi ketua PW IPIM Aceh karena sedang kegiatan di Jakarta.
Tgk. Rahmat Riski, M.Ag menjelaskan organisasi
Wilayah Ittihad Persaudaraan Imam Masjid Aceh adalah organisasi yang menghimpun para imam masjid di Provinsi Aceh.
Menurutnya visi dan misi organisasi Imam Mesjid ini bertujuan meningkatkan kualitas keilmuan, kesejahteraan, serta peran strategis imam masjid sebagai pemimpin spiritual dan sosial di tengah masyarakat.
Kalau untuk tingkat pusat organisasi Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (PW IPIM) ini dipimpin Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA (Menteri Agama RI), jelas Tgk. Rahmat Riski, M.Ag juga menjabat sebagai kepala sekolah SDTQ Nurun Nabi Banda Aceh.
Sedangkan Ikatan Persatuan Imam Masjid (IPIM) Kelantan, Malaysia datang ke Aceh, untuk study banding tentang Tekhnik pencegahan dan penyelamatan dari bencana Tsunami Aceh 2004.
Selain itu, rombongan yang berjumlah 32 orang ini, memanfaatkan kunjungannya ke Aceh dengan bersilaturahmi dan mempererat ukhuwah Islamiyah serta bertukar pandangan mengenai peran imam masjid, jelas Tgk. Rahmat Riski, M.Ag.
Sehingga mereka dalam lawatannya ke Aceh menggelar silaturahim dan diskusi tentang keumatan dan juga terkait Tsunami dan perkembangan syariat Islam di Aceh Pengurus Wilayah Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (PW IPIM) Aceh.
Pada pertemuan tersebut sekretaris umum PW IPIM Aceh, Tgk. Rahmat Riski, M.Ag, menyampaikan, kegiatan ini merupakan inisiatif strategis untuk membangun jejaring internasional di kalangan imam masjid.
"Silaturahim ini adalah wujud komitmen kami dalam memperkuat persaudaraan umat dan organisasi keagamaan serumpun”, Ujar Tgk.Rahmat.
Selain bertukar pengalaman dalam pembinaan umat dan manajemen masjid, kami merasa penting untuk berbagi perspektif tentang peran imam dalam menghadapi bencana, seperti yang pernah dialami Aceh saat Tsunami," tambahnya lagi.
Sementara Perwakilan Imam Kelantan, Malaysia berjumlah 32 orang, dipimpin Tuan Imam Zainuddin Bin Isma’il, pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa hubungan Negeri Kelantan Malaysia sangat erat apalagi dibidang keagamaan.
Para imam dari Kelantan datang ke Aceh untuk bersilaturrahim sekaligus melakukan silaturahmi dengan para imam dan study banding tentang Tekhnik pencegahan dan penyelamatan dari bencana Tsunami Aceh 2004.
Saat pertemuan tersebut juga dilanjutkan sesi diskusi dengan menghadirkan sejumlah pemateri yang berkompeten.
Seperti materi mengenai Tsunami disampaikan oleh Dr. Tgk. H. Yusrizal Zainal Abidin, M.Si, Dewan Penasehat PW IPIM Aceh sekaligus Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat (Isra) di Pemerintah Aceh.
Pada kesempatan tersebut memberikan gambaran mendalam tentang pelajaran moral, spiritual, dan sosial dari peristiwa tsunami yang maha dasyat tersebut.
Menurutnya kegiatan ini diharapkan tidak hanya mempererat hubungan antara imam masjid Aceh dan Kelantan, tetapi juga menghasilkan rekomendasi program bersama yang dapat meningkatkan kualitas dan peran strategis imam masjid di kedua negara dalam melayani masyarakat dan membina umat, harap kepala biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat (Isra) Pemerintah Aceh.
Sebelum ditutup dengan pembacaan doa oleh Dr. Tgk. H. Sirajuddin Saman, MA, perwakilan Ikatan Persatuan Imam Masjid (IPIM) Kelantan, Malaysia Tuan Zainuddin mengundangsecara khusus Pengurus Wilayah Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (PW IPIM) Aceh untuk bisa berkunjung ke Malaysia..
“ Kami menunggu kunjungan balik dari Pengurus PW IPIM Aceh ke Kelantan Malaysia” ucap Tuan Zainuddin dengan dealek Melayu.
Agenda lain rombongan dari Kelantan Malaysia selain mengunjungi sejumlah situs Tsunami seputaran Banda Aceh, juga mengunjungi sejumlah destinasi wisata, menikmati kuliner Aceh dan juga mengunjungi Pulau Weh Sabang.[Zulkifli].


